Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Makin Banyak Pelajari Bahasa Asing, Makin Sedikit yang Bisa Digunakan

27 April 2016   11:43 Diperbarui: 27 April 2016   17:13 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: europamos.com.brIni adalah hal yang dialami semua orang yang belajar bahasa asing, sehingga tidak perlu khawatir. Dalam belajar bahasa asing, (layaknya semua kemampuan yang lain), setiap orang memiliki tingkatan masing-masing dan fase-fase yang memang harus dilewati sama halnya ketika menekuni sebuah kemampuan tertentu. Mungkin berbeda dengan kemampuan berolahraga, yang pada awalnya Anda merasa sangat sulit dan mendapatkan hanya sedikit hal, tetapi pada akhirnya Anda mulai bisa melakukan banyak trik-trik dalam olahraga tersebut.

Namun, apa yang terjadi dengan kemampuan bahasa asing? Semakin lama Anda belajar, maka semakin sedikit hal yang Anda bisa gunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, tidak banyak tata-bahasa atau aturan-aturan yang ada tidak sesuai lagi dengan percakapan sehari-hari Anda. Memang percakapan sehari-hari Anda dengan teman asing anda tidak menjadi aneh atau kemampuan berbahasa Anda dalam percakapan sehari-hari menjadi lebih buruk dikarenakan Anda belajar semakin banyak hal dalam bahasa tersebut.

Hal-hal yang Anda pelajari bukan lagi hal-hal yang Anda gunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga, muncul pikiran, “Ah saya sudah tidak berkembang lagi,” padahal Anda masih berkembang hari demi hari.

Kita membayangkan bahwa belajar bahasa memiliki kurva seperti ini:

imagined-learning-curve1-57204326129373be06db114e.jpg
imagined-learning-curve1-57204326129373be06db114e.jpg
Imagine learning curve

Di mana hal yang kita pelajari akan stabil sepanjang perjalanan menuju tingkat fasih. Padahal teori yang paling tepat untuk menggambarkan perjalanan seseorang belajar bahasa asing adalah teori ekonomi yang bernama the law of diminishing return, yang artinya kita akan belajar banyak hal baru di awal perjalanan kita belajar bahasa asing, dan hal itu membuat kesan bahwa kita belajar sangat baik di awal, namun saat kita mencapai titik menengah kita mulai mengingat masa-masa awal di mana semua terasa begitu mudah, dan akhirnya kita merasa lelah untuk melanutkan untuk belajar. Nyatanya, Anda masih belajar dan masih berkembang dengan wajarnya manusia. Karena, kurva yang lebih untuk menggambarkan perjalanan belajar bahasa asing adalah seperti ini:

actual-learning-curve1-57204334f67a612d073daae7.jpg
actual-learning-curve1-57204334f67a612d073daae7.jpg
Jika demikian, untuk apa kita belajar susah-susah untuk mencapai titik tersebut. Memang betul, Anda sudah cukup menguasai teknik obrolan sehari-hari. Anda bisa memesan makanan, menanyakan soal cuaca, atau mungkin bisa tiket nonton film di bioskop dalam bahasa asing. Tapi! Apakah Anda merasa cukup sampai di sana saja? Saya yakin Anda tidak akan merasa cukup untuk berhenti sampai di sana

The law of diminishing return dalam perjalanan bahasa asing ditukar dengan kesenangan dalam menggunakan bahasa asing tersebut, the joy of using the language. Yang saya maksud adalah dengan meningkatkan kemampuan Anda dalam bahasa asing, Anda akan perlahan-lahan mengerti film kesukaan anda tanpa perlu subtitle, atau mungkin Anda adalah seseorang yang menyukai soal psikologi, bukankah lebih menyenangkan untuk bisa membaca artikel mengenai psikologi dalam bahasa asing? Anda mampu untuk melihat cara pandang orang asing mengenai psikologi.

Tapi, bagaimana untuk bisa mencapai titik tersebut? Tentu saja kita tidak bisa berhenti di titik, "Ah percakapan sehari-hari saja sudah cukup". Di titik itu Anda akan merasa bosan pada titik tertentu. Semakin tinggi tingkatan Anda, maka semakin banyak metode yang dapat Anda gunakan untuk belajar bahasa asing, tidak selalu harus dari buku. Contohnya, menonton acara TV dalam bahasa asing, mendengarkan radio, atau membaca buku dalam bahasa asing adalah cara-cara yang mungkin bisa menjadi alternatif untuk Anda.

Jadi, jangan berhenti belajar!
Terus semangat :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun