Saat itu penulis hendak menanyakan arah pada warga sekitar dan ketika sudah dijelaskan, penulis bingung dan tidak bisa mengerti maksud dari arahan tersebut.Â
Hal ini terjadi karena di Yogyakarta ketika menunjukkan arah, warga Yogyakarta cenderung menjelaskannya menggunakan arah mata angin, sedangkan penulis yang berasal dari Balikpapan tidak terbiasa dengan hal tersebut. Karena hal ini kemudian penulis menyadari bahwa ada perbedaan budaya antara masyarakat Jogja dan Balikpapan.
Berdasarkan dari kedua pengalaman tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa mempelajari Komunikasi antar Budaya itu penting karena dibutuhkan adaptasi, perasaan saling menghargai dan memahami bahwa banyak sekali budaya yang ada. Untuk itu diperlukan semangat untuk selalu menjunjung tinggi "Bhineka Tunggal Ika" dan juga mempelajari Komunikasi antar Budaya agar kehidupan di masyarakat yang beraneka ragam ini dapat berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka:
Samovar, Larry A., Porter, Richard E., McDaniel, Edwin R.,Intercultural Communication: A Reader, Boston: Wadsworth Cengage Learning, 2009.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H