Kompasiana Bukan ‘Media ‘ Biasa

Saya mengenal kompasiana sejak setahun yang lalu , namun saaat itu tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk ikut menuangkan tulisan-tulisan saya dengan menjadi kompasioner . Namun seiring berjalannya waktu yang saya luangkan untuk membaca artikel-artikel yang ditulis oleh para kompasioner maka timbul niat saya untuk ikut meluangkan sedikit pemikiran maupun pandangan saya terhadap segala sesuatu ke dalam ruang yang telah sediakan di kompasiana ini .

Ada sesuatu yang unik ketika awal saya menulis di kompasiana . Hal itu ada pada penyematan kata kompasioner pada mereka yang beraktifitas di kompasiana . Saya tidak tahu bagaimana dengan perasaan teman-teman kompasioner yang lain namun penyematan kata ‘kompasioner’ pada mereka yang menulis dan memposting tulisan mereka di kompasiana membuat saya sedikit berbangga diri . Betapa tidak sebutan tersebut saya anggap salah satu bentuk apresiasi dari kompasiana kepada manusia-manusia yang sudah mau menuangkan ide-ide kreatif mereka meskipun tulisan saya sendiri saya nilai tidak begitu bagus tetapi sebutan ‘kompasioner’ seolah membuat saya menjadi seorang penulis profesional apalagi bila tulisan-tulisan tersebut di nilai menarik atau bermanfaat oleh sesama kompasioner .

Selain hal di atas ada beberapa hal lain yang membuat saya merasa bahwa kompasiana bukan media biasa .

1 .KOMPASIANA SEBAGAI TEMPAT BERTUKAR PIKIRAN ANAK-ANAK INDONESIA

lewat kompasianan kita tidak hanya bisa menuangkan ide , pemikiran maupun pandangan kita tetapi juga menerima banyak informasi yang beragam . Kompasiana seperti tempat bertukar pikiran yang begitu bermanfaat bagi perkembangan wawasan kita , terlebih apa yang kita temukan di kompasiana sangat beragam dan menyentuh semua aspek kehidupan .

2 . SEBAGAI MEDIA INFORMASI YANG KRITIS

Kita telah ketahui bersama bahwa era modern saat ini banyak menawarkan item berupa media informasi yang memudahkan kita untuk mengetahui peristiwa apa saja yang sedang terjadi di seluruh dunia khususnya di Indonesia namun tak jarang item-item tersebut hanya  membuat kita para konsumen menyerap semua informasi yang datang tanpa melakukan sebuah filtrasi terhadap informasi-informasi tersebut .  Padahal dari banyaknya informasi yang disebar untuk kemudian dikonsumsi untuk pikiran kita tak jarang syarat akan sebuah manipulasi terhadap fakta atas sebuah realita yang terjadi entah tujuannya demi kepentingan pihak tertentu ataupun murni bentuk ‘keterbatasan’ para pembuat berita .

Hal inilah yang membuat kompasiana sedikit berbeda dengan media informasi lainnya. Sebab  Informasi yang kita temukan di kompasiana mengandung sudut pandang yang beragam . Hal ini memberi kita ruang yang lebih luas dalam menentukan informasi mana saja yang akan kita anggap sebuah informasi yang pantas untuk dikonsumsi oleh pikiran kita .

3.MENUMBUHKAN MINAT BACA-TULIS

Dengan adanya kompasiana tentu minat baca dan tulisa para kompasioner semakin meningkat . Hal ini di dasarkan pada semakin banyaknya jumlah kompasioner serta  beragamnya informasi dan sudut pandang yang ditulis oleh para kompasioner tersebut. Hal ini membuat kompasiana semakin menarik untuk kemudian dijadikan sumber referensi kita . Selain menawarkan informasi untuk menambah wawasan , kompasiana juga memberi kita ruang yang luas untuk ikut mengimplementasikan ide – ide dalam sebuah karya tulis .

Dari beberapa hal di atas maka tidak berlebihan bila saya menyebut kompasiana bukan media biasa , terlebih ditengah maraknya media sosial yang hanya dijadikan sebagai alat ‘hura-hura’ dan menipisnya minat baca – tulis sebagian besar masyarakat kita kompasiana lahir dengan menawarkan nilai edukasi untuk menunjang nilai-nilai kreatifitas khususnya dalam dunia kepenulisan .

Mungkin harapan saya dengan semakin banyaknya kompasioner-kompasioner yang menuangkan ide-ide mereka lewat karya tulis maka kedepannya kompasiana akan mendapat tempat tersendiri dalam hal meningkatkan kreatifitas dan wawasan untuk mencerdaskan bangsa .