Mohon tunggu...
Ndhy Rezha
Ndhy Rezha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Pemula

Social Argument , better thing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia: Negara dengan Jumlah ‘Pengeluh’ Terbanyak

19 Januari 2014   17:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila ada pertanyaan tentang negara dengan keluhan terbanyak , maka jawabannya sudah tentu Indonesia . Seperti yang kita ketahui bersama masyarakat Indonesia adalah tipe masyarakat yang paling reaksioner terhadap setiap fenomena politik yang terjadi di negaranya . Indonesia pula negara penghasil ‘kritikus jalanan’ terbanyak sepanjang sejarah .

Dalam kurun waktu lebih dari 1 dekade belakangan ini pemerintah Indonesia telah banyak melakukan terobosan-terobosan untuk memenuhi espektasi masyarakatnya namun apa daya dan upaya semua karakter pemerintah yang pernah berjalan di negara ini tidak pernah lepas dari kritik tajam maupun makian dari masyarakat . Entah itu disebabkan oleh permasalahan yang sama ataupun kebijakan baru , masyarakat seolah tak pernah puas bahkan terkadang menjadi sosok yang lebih tahu tentang bagaimana sebenarnya politik dan pemerintahan daripada mereka yang duduk di pemerintahan itu sendiri .

Tidak hanya menghasilkan ‘pengeluh’ terbanyak namun juga ‘Doktor-doktor’ muda terbanyak . Lihat saja ketika mahasiswa melakukan unjuk rasa di jalanan . Mereka seolah menjadi sosok ‘malaikat pengetahuan’ meskipun terkadang IP sebagian dari mereka susah berdiri namun semangat dalam meneriakan ‘kritik’ seolah menghapus bahwa ‘jenjang’ bukan masalah , yang penting teriak .

Di Indonesia banyak menghasilkan jumlah ‘kritik’ yang jauh lebih banyak dari jumlah masalah yang artinya bahwa terkadang demi tuntutan sebuah eksistensi ‘kritik-mengkritik’ kebijakan akan menjadi masalah apapun bentuk positif yang terkandung di dalamnya kebijakan tersebut tak akan lepas dari kritik dan makian .

Seperti halnya masalah banjir jakarta , banyak polemik yang terjadi di masyarakat tentang pihak mana yang harus disalahkan atas hal tersebut . Padahal faktanya semua aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah di daerah manapun tentunya akan berdampak positif bila dipatuhi dengan baik . Namun apa jadinya bila masyarakat tidak mematuhi sebuah aturan ? apa setiap implikasi yang terjadi akan dibebankan kepada pemerintah ?? Apa pemerintah tidak pernah melarang membuang sampah sembarang ? atau apa pemerintah tidak melarang masyarakat untuk merusak lingkungan ? terus ketika masyarakat melakukan sebuah tindakan atas permasalahan tersebut angin-angin busuk berhembus dari berbagai pihak , dan masalah kemanusiaan adalah yang paling santer diteriakkan .

Sungguh Indonesia perlu membuat sebuah kebijakan atas ‘kritikus-kritikus’ kotor yang kerjanya hanya mengeluh tentang kinerja pemerintah , bila tidak maka kita hanya tinggal menunggu ‘malaikat’ yang menjadi pemimpin agar kata ‘puas’ tidak menjadi transenden lagi di pikiran kita .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun