Mohon tunggu...
William Christoper
William Christoper Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

saya William Christopher biasa dipanggil Willi, Saya mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, fakukltas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Si Paling Rajin Belanja di E-commerce: Peran Teori Pertimbangan Sosial dalam Keputusan Belanja Online

24 September 2023   15:40 Diperbarui: 24 September 2023   15:45 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ihttps://cerdasbelanja.grid.id

Siapa yang kalau beli apa-apa sekarang belinya di e-commerce? Siapa yang lebih mending buka aplikasi e-commerce daripada datang langsung ke toko untuk mencari barang yang diperlukan? Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak muncul teknologi yang semakin canggih. Dalam era digital, kita dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membeli barang tanpa ribet dan efisien di e-commerce. E-commerce seakan-akan sudah menjadi budaya umum yang tidak dapat dipisahkan dari keseharian kita. Kegiatan belanja online dapat diartikan sebagai suatu pembelian barang maupun jasa oleh pembeli yang terjadi secara real-time, tanpa adanya pelayan, yang dihubungkan melalui internet (Faulina et al., 2021) Kini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan budaya berbelanja online yang semakin inovatif dan juga efisien. Hal itu dapat dibuktikan karena toko online tersedia selama 24 jam yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, dan konsumen dapat berkonsultasi langsung dengan penjual (Faulina et al., 2021). Namun, sadarkah kalian bahwa kita tidak selalu memutuskan membeli suatu barang berdasarkan preferensi pribadi kita, melainkan ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan kita. Nah, dalam Teori Pertimbangan Sosial yang dikembangkan oleh Muzafer Sherif, kita dapat memahami bagaimana pengaruh faktor tersebut dalam keputusan kita untuk membeli suatu barang atau jasa di E-Commerce.

Penjelasan Teori Pertimbangan Sosial
Mengutip dari buku "Communication Theory Encyclopedia" oleh (Littlejohn & Foss, n.d.) Teori pertimbangan sosial yang dikembangkan oleh Muzafer Sherif dan rekannya merupakan sebuah teori yang mempelajari bagaimana seseorang dipengaruhi atau mempengaruhi orang lain dalam kondisi tertentu. Teori ini berpendapat bahwa saat seseorang menerima suatu pesan, maka ia dapat memutuskan setuju atau tidak terhadap pesan tersebut. Kedua, teori ini beranggapan bahwa keberhasilan suatu pesan untuk mempersuasi seseorang tergantung pada seberapa penting suatu pesan bagi penerima yang kemudian dapat menentukan perubahan sikap yang akan terjadi. 

Teori pertimbangan sosial merupakan teori yang mempelajari perubahan sikap seorang individu, maka sikap awal seorang individu merupakan sebuah titik acuan untuk kemudian diteliti perubahannya setelah mendapatkan pesan persuasif. Semakin banyak pesan persuasif yang diterima, maka perubahan sikap pun dapat semakin signifikan. Teori ini menganggap bahwa dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan, perlu melewati proses pertimbangan dalam diri seorang individu yang mempertimbangkan pandangan, sikap, dan tindakan orang lain. Dengan kata lain, dalam mengambil suatu keputusan atau tindakan, kita tidak hanya berpegang pada pengetahuan diri kita saja, melainkan pengaruh sosial juga berperan dalam proses mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor sosial.

faktor-faktor Pengaruh Sosial 
Seperti yang sudah dijelaskan dalam teori pertimbangan sosial, bahwa dalam pengambilan suatu keputusan atau tindakan, kita tidak hanya berpegang pada pengetahuan diri kita saja, melainkan pengaruh sosial juga berperan dalam proses mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor sosial. Dalam konteks berbelanja online, saat kita memutuskan untuk membeli suatu barang di e-commerce dan memilih suatu produk di antara banyaknya produk yang ditawarkan, faktor sosial berperan sangat penting dalam menentukan keputusan kita dan pandangan penerima pesan terhadap pesan persuasif yang diberikan. Faktor-faktor tersebut adalah:


A.Trend dan Popularitas
Faktor ini mempengaruhi seorang individu untuk membeli suatu produk karena ketika kita melihat banyak orang membeli dan menggunakan suatu produk, kita akan merasa mendapat dorongan untuk mengikuti tren, dan hal ini dapat menjadi alasan suatu produk menjadi viral dalam penjualan online.
B.Rekomendasi Teman
Faktor ini terjadi ketika kita mencari suatu produk namun masih bingung hendak memilih yang mana, kemudian kita mencari rekomendasi atau pandangan dari teman atau keluarga yang sudah berpengalaman yang kemudian membuat kita mendapat pencerahan setelah kita mendapatkannya kita akan mempertimbangkan jawaban tersebut untuk membeli hasil rekomendasinya.
C.Ulasan Pengguna dan Pembeli Lain
Dalam aplikasi e-commerce, terdapat kolom ulasan dari pelanggan yang sudah membeli barang yang hendak kita beli, sehingga memungkinkan kita melihat bentuk asli barang yang hendak kita beli dan tanggapan pelanggan lain mengenai produk yang mereka beli, apakah memuaskan atau kurang memuaskan. Ulasan pembeli menjadi faktor yang penting dalam keputusan berbelanja online. Ulasan yang berkonotasi positif cenderung mempengaruhi kita untuk membeli produk tersebut, sedangkan ulasan negatif membuat kita untuk mempertimbangkan ulang hendak membeli produk tersebut atau tidak.
D.Promosi di Media Sosial
Faktor ini terjadi saat beberapa aplikasi e-commerce memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan aplikasinya yang dapat berupa diskon dan promo-promo tertentu atau sekedar teman kita membagikan produk tertentu dan memberi rekomendasi yang kemudian membuat kita tertarik dan berakhir membeli produk tersebut.
E.Produk Terlaris
Dalam aplikasi e-commerce, kita dapat menyaring produk yang hendak kita beli ke dalam kolom produk terlaris atau yang sedang trending, yang berarti produk-produk dalam kolom tersebut menjadi produk yang paling banyak dibeli dan sedang populer di antara pengguna lain. Melihat fitur ini, kita dapat yakin bahwa barang ini memiliki popularitas tinggi karena banyak pembelinya dan juga membuat kita merasa harus mengikuti trend yang sedang populer.

Kesimpulan
Dalam dunia teknologi yang semakin berkembang, pemenuhan kebutuhan sehari-hari semakin mudah dilakukan dengan cepat dan efisien. Dalam konteks berbelanja online, Teori Pertimbangan Sosial yang dikembangkan oleh Muzafer Sherif membuktikan bahwa dalam pengambilan suatu keputusan atau tindakan, kita tidak hanya berpegang pada pengetahuan diri kita saja, melainkan pengaruh sosial juga berperan dalam proses mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor sosial. Contohnya, terdapat faktor sosial seperti rekomendasi teman, tren dan popularitas, ulasan pengguna, promosi di media sosial, dan fitur produk terlaris yang dapat mempengaruhi keputusan kita dalam membeli suatu produk di e-commerce.

Daftar Pustaka
Faulina, A., Surya Dewi, R., & Arif, E. (2021). Ade Faulina, dkk-Fenomena Online Shopping.... https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/tathwir/index
Littlejohn, S., & Foss, K. A. (n.d.). COMMUNICATION THEORY ENCYCLOPEDIA OF.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun