Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melihat Perkembangan Transformasi Alutsista 3 Matra TNI

5 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain LHD yang diusulkan oleh PT. PAL. Sumber Gambar: defencetalk.com

Dalam beberapa tahun belakangan, dunia seolah tiada henti -- hentinya di landa konflik antar negara yang berpotensi akan semakin masif dengan berjalannya waktu. Sebut saja bagaimana perang antara Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut hingga saat ini atau bagaimana konflik antara Palestina dan Israel yang kini makin membesar ke seluruh Kawasan Timur Tengah dan Persia.

Belum lagi ditambah dengan ambisi China untuk menguasai Laut China Selatan dengan klaim nine dash line-nya yang juga bersinggungan dengan beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia.

Oleh karena, Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah tentu harus selalu waspada akan bahaya -- bahaya eksternal dan internal yang mengintai kedaulatan NKRI termasuk dalam skenario -- skenario terburuk mengingat ketidakstabilan politik global saat ini.

Oleh karena itu, TNI sebagai garda terdepan pelindung seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke haruslah memiliki kekuatan pertahanan yang mumpuni terutama dalam hal modernisasi alutsista dari segi kuantitas dan juga kualitas.

Tulisan ini akan mencoba membahas sedikit sudah sejauh mana transformasi alutsista TNI berada saat ini. Untuk bagian pertama mari kita melihat TNI Angkatan Darat.

Tank Leopard TNI AD bersanding dengan Tank M1 Abrams milik Angkatan Darat Australia saat Garuda Shield 2023. Sumber Gambar: Reddit.com
Tank Leopard TNI AD bersanding dengan Tank M1 Abrams milik Angkatan Darat Australia saat Garuda Shield 2023. Sumber Gambar: Reddit.com

Dari segi alutsista, TNI Angkatan Darat saat ini memiliki sekitar 600 Tank yang dibagi dalam beberapa varian. Pertama adalah Tank Leopard 2 yang saat ini menjadi andalan bagi divisi lapis baja TNI AD selama bertahun -- tahun sebagai main battle tank. Leopard juga banyak digunakan oleh beberapa negara di dunia. Sejauh ini terdapat 103-unit aktif Tank Leopard yang dioperasikan oleh TNI AD dan terbagi dalam dua varian yakni Leopard 2A4 dan Leopard 2RI.

Kemudian, Indonesia kini juga memiliki tank berukuran medium modern dengan nama Tank Harimau yang merupakan varian dari Kaplan MT sebanyak 10 unit. Tank ini merupakan buah dari kerja sama antara PT Pindad dan Perusahaan senjata Turki, FNSS. Direncanakan TNI AD akan kedatangan tambahan Tank Harimau sebanyak 8 buah pada tahun depan menurut beberapa sumber yang beredar.

Penampakan Tank Harimau/Kaplan MT milik TNI AD. Sumber Gambar: defensehere.com
Penampakan Tank Harimau/Kaplan MT milik TNI AD. Sumber Gambar: defensehere.com

Lalu Indonesia juga masih mengoperasikan Tank Scorpion FV101 buatan Inggris sebanyak 90-unit ditambah dengan Tank AMX 13 buatan Prancis sebanyak kurang lebih 200-unit yang masih beroperasi. Keduanya merupakan jenis varian tank ringan. Terkhusus untuk AMX 13, usianya sudah lumayan sepuh mengingat Indonesia membelinya sudah sejak tahun 60-an. Kendati sepuh AMX 13 adalah tank yang boleh dibilang sangat cocok dengan lanskap Indonesia dan terkenal akan kelincahannya. Namun TNI pun sadar jika mereka tidak bisa terus -- terusan mengandalkan AMX 13 untuk kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun