Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reaksi Tulisan SBY: Ketakutan Mendorong Korupsi Kekuasaan

20 Juni 2020   19:03 Diperbarui: 20 Juni 2020   19:21 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tulisannya, Presiden RI ke 6, Bapak SBY juga menyebutkan tentang pandangan dan penilaiannya, terhadap "pesan nasehat dari John Steinbeck" tentang "BAHAYA" yang dihadapi oleh PEMIMPIN NASIONAL "as Presiden".. Ketika FEAR (rasa takut) menghinggapi hati dan pikiran penguasa "perhaps the fear of loss of power".. maka Kekuasaan Itu cenderung akan berbuat "CORRUPT"..

Corrupt dalam definisi ini, adalah Penyalahgunaan Kekuasaan yang dilakukan oleh Penguasa, karena Takut kehilangan kekuasaan atau legitimasi kekuasaan..

Karena "Fear" ini.. Penguasa akan pura pura buta melihat "KETIDAKADILAN, KESEWENANG WENANGAN" di negeri ini.. "Pisau Hukum" akan menjadi alat untuk menghukum orang orang yang ditakuti mengancam kekuasaannya, dan dalam waktu bersamaan "Pisau Hukum" itu pula yang digunakan untuk melindungi setiap kesalahan-kesalahan kekuasaan, termasuk, melindungi para "pengikut" yang tampak memiliki "imunitas" yang cukup kuat terhadap setiap masalah masalah hukum di negeri ini..

Dengan apa yang telah di tulis secara jujur oleh Presiden RI ke 6, menyajikan sudut pandang yang sangat tajam tentang "fenomena" demontrasi anti rasisme di Negeri Paman Sam, sejatinya, tulisan ini juga, memberikan inspirasi kepada kita semua, sebagai warga negara di Republik ini, untuk mengambil hikmah dalam rangka mengembalikan cita cita reformasi, harapan tentang demokrasi, negara yang melindungi hak hak asasi warga negaranya (buka mengatur atau memonopoli tafsir), yang justru tampak mengembalikan posisi negara, menjadi Republik yang anti terhadap Demokrasi.. Wa Wa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun