Contoh Kasus dan Pemetaan
Di kelas XI IPA 1 guru pengajar Pendidikan Agama Katolik yaitu Bpk Hans. Materi pada awal pembelajaran kelas XI berbicara tentang Arti dan Makna Gereja sebagai Umat Allah, Sifat-sifat Gereja dan Tugas Perutusan Gereja. Kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh murid adalah Memahami arti dan makna Gereja, sifat-sifat Gereja dan Tugas Perutusan Gereja sehingga dapat ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan Gereja di tingkat Wilayah Rohani dan Paroki.Â
Setelah berdiskusi dengan murid dikelas XI IPA 1 ternyata mereka memiliki ketertarikan yang berbeda. Ada yang tertarik pada pemahaman tentang arti dan makna Gereja, ada yang tertarik pada sifat-sifat Gereja dan ada yang tertarik pada tugas perutusan Gereja.Â
Menurut sebagian murid (Kelompok A) mereka sudah menguasai pengertian dan makna Gereja sehingga tidak perlu dijelaskan lagi, maka kelompok A mengharapkan penjelasan tentang sifat-sifat Gereja dan tugas perutusan Gereja saja. Sementara kelompok B lebih suka langsung pada kegiatan tugas perutusan Gereja karena menurut mereka pengertian, makna dan sifat-sifat Gereja sudah diketahui sehingga kelompok B langsung akan menerapkan di lingkup wilayah Rohani dan Paroki.Â
Sedangkan kelompok C mereka tetap bersikukuh bahwa pengertian, makna, sifat-sifat Gereja harus tetap dijelaskan karena hal tersebut adalah dasar memahami dan melakukan tindakan nyata melalui tugas-tugas perutusan Gereja. Nah, bagaimana bpk. Hans dapat mengakomodir kebutuhan murid dalam belajar Kompetensi Dasar tentang Memahami Gereja sebagai Persekutuan Umat Allah? Pendekatan apa yang akan dilakukan oleh Bpk. Hans dalam mendiferensiasi pembelajaran sehingga murid tetap semangat dan terlibat aktif dalam pembelajaran? Jelas pada kasus di atas ada murid yang cenderung cocok belajar melalui auditori, visual dan kinestetik.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Moda Luring
Mata Pelajaran   :   Pendidikan Agama Katolik
Kelas          :   XI IPA 1
Kompetensi Dasar:Â
3.1. Memahami arti dan makna Gereja, sifat-sifat Gereja dan Tugas Perutusan Gereja sehingga dapat ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan Gereja di tingkat Wilayah Rohani dan Paroki.
4.1. Melakukan aktivitas dalam bentuk proyek sesuai minat, bakat, kemampuan dan kelebihan murid yang dapat berupa refleksi, doa, puisi, presentasi, laporan kegiatan berupa gambar/foto kegiatan (portofolio), wawancara dengan tokoh-tokoh umat (rekaman auditori atau audio visual), kotbah tematis, tiktok tematis, tentang Gereja, sifat-sifat dan tugas perutusan Gereja di tingkat wilayah rohani atau Paroki.