Wakil Gubernur non-Aktif Djarot Saiful Hidayat terkenal dekat dengan rakyat. Program-program positif Djarot banyak mendukung keberlangsungan hidup rakyat, terutama pedagang-pedagang kecil. Banyak penguasa yang mengalah pada tawaran uang melimpah pengembang dan pemegang modal. Banyaknya pusat perbelanjaan mewah yang dibangun dan dikembangkan tidak membuat Basuki  ‘Ahok ‘Tjahya Purnama-Djarot Saiful Hidayat (BaDja) melupakan nasib pedagang kaki lima dan nasib pasar Tradisional.
 Djarot beranggapan belanja di pasar Tradisional banyak keunggulannya. Barang-barangnya lebih segar dan bebas bahan pengawet berbahaya, apalagi di Pasar Tradisional kita bebas melakukan tawar-menawar. "Ini ada nanas, jeruk. Di pasar, buahnya kelihatan lebih segar ketimbang di swalayan. Terus bisa nawar, inilah seninya belanja di pasar tradisional, beda di supermarket. Mana bisa nawar kita," kata Djarot.
Yang terbaru, Djarot akan melakukan revitalisasi pasar Palmerah, apalagi menjelang Asian Games 2018, pasar tradisional sangat berpotensi mengembangkan devisa dan destinasi Pariwisata Jakarta. Pasar tradisional menyajikan keunikan produk, cara penjualan, dan suasananya yang sangat khas Indonesia. "Makanya, ini kita menghadapi Asian Games 2018, pasar tradisional harus siap menjadi tempat wisata juga. Kita mau, para atlet itu datang belanja ke pasar tradisional. Biar mereka ingat terus sama DKI, sama Pemprov," ujarnya.
Palmerah menjadi prioritas pembenahan karena memang sudah diproyeksikan terlebih dahulu, bentuk Pasar akan dirombak total tanpa menghilangkan kesan ‘pasar’ nya. Perombakan dilakukan mulai dari lapak penjualan, sanitasi dan drainase saluran pembuangan, hingga peningkatan kebersihan dan keamanan. “Pedagang ingin revitalisasi, terutama ingin nyaman dan aman. Kalau lihat dari lantai ke lantai konsepnya kuno. Program kedepan untuk renovasi total," kata Djarot di lokasi.