Ingin menangis
Tapi tak tahu
Mengapa
Dan untuk siapa
Tapi
Sebenarnya
Kuingin menangisi
Hidup yang membuncah dengan beban dan nista ini
Ku tak ada pegangan
Dan sandaran
Menjadi batu alas tidurku
Tuk menaruhkan semuanya
Untuk sedikit terenyuh dalam ketenangan sesaat
Sandaranku
Dia
Yang kepada-Nya ku berharap
Kini kutinggalkan
Ketika kubangan nista mengelilingi
Bahkan membenamiku
Tapi
Kadang ku dalam ketidaksadaran yang khilaf
Bermain-main dalam kubangan itu
Sekalipun ku tetap mampu keluar darinya
Ia mengisap raga
Kian dalam
Hanya tangan menggapai
Mencari pertolongan dari Atas
Ah
Ampunilah hamba
Tuhan…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H