Mohon tunggu...
Wilitama Wijanata
Wilitama Wijanata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Saya sekolah di Ipeka :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi Kepercayaan dari Masa Pra Aksara sampai Masa Sekarang

15 November 2022   10:28 Diperbarui: 15 November 2022   10:39 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di zaman pra aksara ada dua konsep tentang kepercayaan yang dipercaya manusia pra aksara pada zaman itu. Yang pertama adalah animisme, animisme itu adalah konsep kepercayaan yang memuja makhluk halus dan nenek moyang. Yang kedua adalah dinamisme, itu adalah konsep kepercayaan yang meyakini benda-benda tertentu memiliki kekuatan gaib yang bisa memberikan kesuksesan dan juga kegagalan.

Perkembangan kepercayaan itu ada dari zaman paleolitikum sampai sekarang. Jadi yang pertama dari zaman paleolitikum itu atau juga bisa disebut Zaman batu tua, zaman dimana para manusia purba berburu untuk mencari makan, Untuk kehidupan manusia saat itu mereka masih menerapkan gaya hidup nomaden (berpindah-pindah tempat) dan di zaman ini belum ada kepercayaan. Kemudian Beralih ke zaman batu tengah atau mesolitikum, di sini peralatan batu yang digunakan oleh manusia purba sudah mulai ada peningkatan dan manusia melakukan akulturasi dan mereka sudah mulai menetap di suatu tempat dan mereka juga sudah mulai percaya dengan animisme dan dinamisme. Selanjutnya ada zaman neolitikum, di zaman ini manusia sudah mulai bercocok tanam dan mereka masih mempercayai animisme dan dinamisme tetapi lebih berkembang. Kemudian ada zaman megalitikum, di zaman ini kebudayaan di zaman ini adalah batu-batuan yang besar dan manusia sudah mulai ada yang percaya adanya Tuhan tetapi mereka masih lebih banyak yang percaya ke animisme dan dinamisme, di zaman ini animisme disini lebih berkembang. Kemudian zaman perunggu, di zaman ini manusia sudah mulai mengelola hidup mereka. Yang terakhir adalah zaman yang sekarang, di zaman ini kita sudah hidup lebih maju dan memiliki teknologi yang canggih dan kita juga sudah percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa. 

Manusia sudah mulai mengetahui kebenaran tentang kehidupan. Tetapi pada zaman pra-aksara mereka tidak mempercayai adanya Tuhan jadi mereka melakukan penyembahan berhala dan itu adalah termasuk salah satu dari 7 dosa mematikan.  Agama - agama yang sah di zaman sekarang seperti Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Katolik, Konghucu sudah bermunculan dan dianut oleh penduduk dunia. Setiap orang berhak atas kebebasan beragama atau berkepercayaan. 

Konsekuensinya adalah tidak seorang pun boleh dikenakan pemaksaan yang akan mengganggu kebebasannya untuk menganut atau memeluk suatu agama atau kepercayaan pilihannya sendiri. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama atau kepercayaannya. Kita perlu bersyukur atas segala hal ini karena kita dilahirkan di zaman manusia sudah mengetahui kebenaran tentang firman Tuhan. Firman Tuhan yang sudah disampaikan dan sekarang banyak juga UUD yang sudah menerapkan sesuai firman Tuhan. 

Peran Roh Kudus di dunia adalah membimbing kita ke jalan yang benar dan Roh Kudus itu adalah penolong bagi umat beriman dan menuntun hati umat beriman untuk mengalami keselamatan dari Bapa yang diwujudkan dalam. penerapan praktis yang dapat diterapkan sehari-hari untuk mengalami transformasi spiritual sebagai orang percaya adalah kita bisa ke gereja tiap minggu dan memberikan waktu untuk bersama Tuhan. Dampak dari pertumbuhan rohani dalam kehidupan sehari-hari adalah kita bisa lebih dekat dengan Tuhan agar kita dibimbing ke jalan yang benar. Dibalik berbagai agama yang bermunculan, manusia mulai mengalami perbedaan SARA. Perbedaan ini disebabkan manusia menganut agama dan kepercayaan yang berbeda - beda. Karena ada perbedaan yang manusia miliki, Indonesia mengeluarkan berbagai macam UUD untuk dapat menjaga hubungan bangsa Indonesia. Pasal 28 E ayat 1 berbunyi, sebagai berikut: "Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali." Pasal 28 E ayat 2 berbunyi, yaitu:  "Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya."

Dari zaman ke zaman manusia pasti memiliki perkembangan, manusia tidak bisa terhindar dari perkembangan zaman. Sebuah zaman yang berkembang pasti memiliki banyak sekali perubahan dan perubahan ini merupakan hasil improvisasi dari masalah yang datang dahulu sampai sekarang, Sebagai anak Tuhan kita harus bersyukur atas segala perubahan yang terjadi kepada kehidupan sosial kita. Tuhan sangatlah baik dan murah hati, Ia masih menyelamatkan manusia dari dosa padahal manusia.

Indonesia membentuk sebuah konsep yang dinamakan Trilogi Kerukunan Umat Beragama Indonesia. Konsep rancangan ini digunakan untuk masyarakat Indonesia dapat hidup dalam kebersamaan walaupun ada perbedaan diantara umat beragama satu sama lainnya. Seperti namanya yaitu trilogi yang berarti ada 3 isi dari trilogi ini yaitu : 

-Kerukunan intern umat beragama.

-Kerukunan antar umat beragama. 

-Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Hal ini sangat sulit diwujudkan di Indonesia karena Indonesia masih memiliki banyak sekali kasus rasisme dan juga intoleran terhadap umat beragama yang berbeda satu dengan yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun