Korupsi merupakan masalah serius yang sering dijumpai di Indonesia. Korupsi menjadi masalah yang serius karena sangat merugikan negara dan menimbulkan ketidakadilan. Korupsi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif antara lain: memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunkan tingkat investasi sebuah negara, menyebabkan rendahnya kualitas sarana dan prasarana negara, menciptakan ketimpangan pendapatan serta dapat menciptakan kemiskinan. Kasus korupsi menandakan rusaknya moralitas orang-orang yang melakukannya.
Kasus korupsi di Indonesia terbilang cukup tinggi. Dilansir dari detik.com, Indonesian Corruption Watch (ICW) mengatakan bahwa terdapat lonjakan kasus korupsi pada tahun 2023 sebanyak 791 kasus dan 1.695 tersangka korupsi. Adapun faktor penyebab dari lonjakan ini yaitu strategi penindakan melalui pemidanaan belum memberi efek jera kepada para tersangka korupsi. Selain itu, upaya pencegahan korupsi yang dilakukan selama ini juga belum optimal.Â
Maka dari itu, pencegahan korupsi wajib dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia termasuk siswa-siswi di sekolah agar lebih optimal. Adapun upaya pencegahan korupsi yang dapat dilakukan di sekolah salah satunya yaitu dengan mengadakan kantin kejujuran di sekolah sebagai model evaluasi pendidikan karakter (Retno et al., 2024). Kantin kejujuran sendiri merupakan salah satu pembiasaan melalui budaya sekolah yang dapat mempengaruhi karakter peserta didik.
      Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual beragam makanan dan minuman namun tidak memiliki penjual dan tidak dijaga. Pembeli dapat mengambil sendiri makanan atau minuman yang diinginkan di kantin kejujuran.Â
Dalam kantin kejujuran juga sudah tertera harga-harga makanan dan minuman yang dijual, pembeli dapat memasukkan uang pembayaran kedalam tempat uang yang sudah disediakan sesuai dengan harga yang tertera pada makanan atau minuman yang akan dibeli. Pembeli juga dapat mengambil uang kembalian sendiri. Tujuan diadakan kantin kejujuran ini yakni untuk melatih dan menanamkan sikap jujur bagi para pembeli, khususnya para siswa dan warga sekolah pada umumnya.
      Sekolah sebagai instansi pendidikan memiliki peran penting dalam mengembangkan pendidikan karakter dan moral bagi peserta didiknya. Salah satu pendidikan karakter yang harus ditekankan sejak dini yaitu kejujuran. Menanamkan sikap jujur pada siswa merupakan hal yang mutlak diperlukan baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.Â
Hal tersebut dikarenakan sikap jujur merupakan salah satu sikap yang dapat melatih siswa melawan korupsi. Pendidikan antikorupsi diharapkan dapat membentuk kepribadian yang jujur.
Dalam implementasi program kantin kejujuran terdapat beberapa kegiatan dipelaksanaannya yaitu: (1) kegiatan penyediaan makanan dan minuman, jual beli, pencatatan persediaan dan pembelian serta pelaporan; (2) kegiatan keteladanan yaitu peserta didik meniru atau mencontoh perilaku guru atau staff sekolah dalam kegiatan transaksi di kantin kejujuran; (3) memasang banner atau slogan tentang kejujuran, menyiapkan tempat makanan dan minuman, daftar harga, menyediakan tempat penyimpanan uang, dan tata cara pembelian. D Â Â Â Â Â Â Dengan adanya kantin kejujuran, diharapkan dapat membangun moral peserta didik dan sebagai modal dasar untuk membentuk pribadi yang jujur, berintegritas dan memiliki kesadaran akan pentingnya melawan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Detikcom. (2024, Mei 19). ICW Catat 791 Kasus, 1.695 Tersangka Korupsi di 2023, Ada Lonjakan Masif. Diakses dari https://news.detik.com/berita/d-7347964/icw-catat-791-kasus-1-695-tersangka-korupsi-di-2023-ada-lonjakan-masif#:~Â
Dialog Indonesia Media. (2024, Mei 14). Kantin Kejujuran, Salah Satu Bentuk Kurikulum Anti Korupsi. Diakses dari https://dialogindonesia.com/kantin-kejujuran-salah-satu-bentuk-kurikulum-anti-korupsi/.
