Mohon tunggu...
Wilibrodus Kau Suni
Wilibrodus Kau Suni Mohon Tunggu... Jurnalis - Wili Suni

Menulis, membaca,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengenang "Si Binatang Jalang"

30 April 2020   19:59 Diperbarui: 28 April 2021   18:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenang Si Binatang Jalang
Yang mau hidup seribu tahun lagi
Riwayatmu kini? Sudahkah seribu tahun?
Nafasmu berhenti kala itu
Riwayatmu diam di antara kami
Hidup abadi

Suara-suara yang terbelenggu uang di saku
Memahat usiamu perlahan
Sunyi makin sepi
Gelap makin pekat
Malam tetaplah mencekam

Diam-diam menderu hasrat
Dari seribu tahun silam
Sebelum mengenang kepergianmu kini
Samar dalam sunyi
Bagai luka busuk tak berdarah

Kenang mengenang
Lara dan hasrat menyatu padu
Lupa hari-hari yang sama
Hari-hari melupakanmu
Mengakhiri riwayatmu dalam palung senja
Kau diam di situ sebagai bingkisan dari sejarah

Dari Karawang Bekasi
Kau menjadi peniru yang dimaafkan
Sejarah melupakan itu
Kau tertidur tanpa dosa dari pengampunan sejarah

Tidurlah!
Tidurlah!
Sayup-sayup sunyi di gua kelicikan
Dan bangun di hati generasi muda kami, kini
Agar paham perjuangan
Agar selalu sujud pada kemerdekaan

Tangerang, 28 April 2020_Wilibrordus Kau Suni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun