Sebuah langkah berhenti di lelapku
Satu senyum meraba-raba mimpiku
Pagi-pagi, wajahnya menempel dan merasuk dalam palung rebahku
Aku ingin pulang
Pada mimpi sepanjang jam 11 malam hingga pukul 4 pagi
Aku mau kembali
Pada senyumannya yang menggantikan pagi
Fajar tak berarti, kilaunya redup pada gerak bibirnya meraba-raba pipiku
Pukul 5 pagi
Aku berlari dengan kaki yang basah
Menendang embun yang malu-malu
Menunggu malam pergi, tidak senyum itu
Aku ingin pulang
Pada sepanjang tak berdaya dalam pelukannya
Pada harum rambutnya yang menempel di pelipisku
Aku ingin kembali pada waktu itu
Setiap menemukannya di dalam dekap hangat
Dalam waktu antara pukul 5 pagi hingga terlelap lagi
Bersama mimpi-mimpinya dalam mimpiku pagi ini
Tangerang, 10 Oktober 2019_WS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H