Mohon tunggu...
Wiliams Flavian Pita Roja
Wiliams Flavian Pita Roja Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Bachelor of Philosophy

Sarjana Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Merawat Dialog

20 Maret 2024   10:32 Diperbarui: 20 Maret 2024   10:39 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Merawat Dialog melaui tiga hal berikut:

1. Panggilan

2. Aksi

3. Komunikasi

Berikut penjelasan singkatnya:

1. Merawat Dialog Lewat Panggilan: Untuk merawat panggilan lewat dialog, hal pertama yang perlu dilakukan ialah membangun perjumpaan. Proses perjumpaan secara langsung, akan menuntun orang pada keadaan saling mengenal satu dengan yang lain. Dengan demikian, dialog yang dibangun akan memiliki kekuatan sehingga mendapat perhatian dan tanggapan yang penuh antusias dari para pelaku dialog. Dialog yang tercipta berkat perjumpaan ini adalah dialog yang berkualitas karena didasarkan atas pemahaman dan pengetahuan yang memadai.

2. Merawat Dialog Lewat Aksi: Untuk merawat Dialog dengan model ini, yang perlu dilakukan ialah membangun kepedulian. Kepedulian bukan sekedar orasi tapi aksi yang nyata, karena berkat kepedulian tersebut maka ada dasar yang kuat untuk menciptakan dialog yang berkualitas yang tujuannya akan selalu mengarah pihak yang berdialog pada hubungan yang lebih harmonis dan saling memahami satu dengan yang lain.

3. Dialog Lewat Komunikasi: Cara untuk melaksanakan dialog dengan model ini ialah membangun komunitas. Komunitas akan memberi daya yang kuat untuk suatu dialog, dan di dalamnya ada nada komunikasi yang akan menghasilkan penerimaan antar individu yang berdialog. Komunitas tidak mengandaikan kekuatan satu individu saja tapi juga orang lain di sekitar kita yang memiliki pengaruh dalam dialog tersebut. Maka bukan tentang saya aja tapi juga tentang dia, engkau, dan kami. Komunikasi yang tercipta berkat daya komunitas ini adalah komunikasi yang tidak rapuh, tetapi sebaliknya, komunikasi yang akan menghasilkan konsensus-konsensus yang akan membuat orang yang berdialog mau-tidak mau harus melaksanakannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun