Keberadaan nenek moyang kita pada zaman purba meninggalkan berbagai macam cara bertahan hidup serta inovasi inovasi yang sampai saat ini perkembanganya terus berlanjut hingga ke keturunan mereka. Keberhasilan Manusia untuk bertahan sampai masa ini bukan hanya karena usaha serta kegigihan mereka tetapi Akal Budi berperan sangat besar sebagai penopang segala pencapaian manusia di muka bumi ini.Â
Pada 1890 ditemukan Pithecanthropus Erectus bukti nenek moyang pernah menginjakkan kaki di Nusantara dan artefak-artefak lainya, Para manusia purba sampai ke Nusantara karena daratan bagian Asia yang turun ke pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara. Temuan Dongson yang merupakan bagian sejarah di Vietnam menguatkan spekulasi para peneliti, selain itu penemuan artefak lainya membuktikan secara akurat keberadaan manusia purba.
Manusia hidup di dunia yang berubah-ubah dengan demikian manusia tidak bisa tinggal diam sebab mereka mempunyai instinct bertahan hidup yang kuat, tetapi bagaimana cara untuk beradaptasi di kondisi yang dianggap mustahil yaitu dengan akal budi.Â
Akal Budi memperbolehkan kita untuk berfikir, menganalisa, menciptakan sesuatu yang berguna untuk digunakan seperti bangsa Yunani pada zaman dulu mempercayai segala kejadian disebabkan oleh para dewa, seiring berjalannya waktu mereka mulai menginvestigasi kejadian yang dianggap sebagai tindakan dari para dewa yang ternyata merupakan fenomena alam.Â
Perubahan pola berpikir dari mitosentris ke logosentris membawa manusia ke level yang lebih tinggi sehingga mereka terus mencari tahu yang tidak diketahui sampai mengeksploitasi hingga sampai saat ini hidup kita dipenuhi oleh hasil-hasil sejarah yang terjadi dimasa lampau dan akan sampai saat ini kita masih dalam proses menghasilkan sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H