Refleksi :
Hidup bukanlah membalas kejahatan orang lain yang menyakiti, menyakitimu, merendahkan, meremehkan, menghancurkan, menghancurkan, menghancurkan hidup kita tapi ...... Ini soal kedewasaan untuk belajar. jika kita tidak melakukan kesalahan yang sama kepada orang lain. jadi bahwa mata rantai sakit hati itu putus, dan tidak menimbulkan kepahitan yang luar biasa.
Kesetiaan dalam hidup adalah harga mati yang harus dipertahankan dan dijunjung tinggi karena akan ada perdebatan, konflik, ketidaknyamanan, ketidakcocokan, kesalahpahaman, perbedaan pemikiran, perbedaan sudut pandang, perasaan yang hilang dan memudar, keinginan dan harapan yang semakin jauh adalah alasan utama. untuk tetap setia dan berpegang teguh pada komitmen yang telah disepakati dan ditegaskan dalam keadaan sadar.
Diam adalah tindakan terbaik untuk menghadapi rasa sakit, menyendiri di pulau seberang yang damai dan indah, ungkapan keyakinan hati dan hati nurani yang lembut berbicara bahwa kita tidak sendirian karena Tuhan ada dalam hidup kita untuk menguatkan dan memberikan jalan keluar yang terbaik dalam kehidupan kita saat ini.
Namun kedewasaan menjaga harga diri untuk menemukan alasan yang kuat akan bertahan dalam hidup meskipun banyak masalah hidup yang merangkul dan rumit untuk diselesaikan dengan baik dan memberikan kritik diri dan tidak selalu menuding orang lain dengan tujuan orang lain. orang yang telah menyakiti dan membuat hidup tidak bahagia. Pastikan kita bukan pengecut atau pecundang hidup yang selalu memandang orang lain sebagai penanggung jawab kebahagiaan.
Tentang Cerita saya :
Untuk semua cerita yang telah ku lalui tertulis di setiap cerita Kisah yang mengiringi setiap langkah Di lukis dalam sepenggal cerita.
Apa yang nyata dan cerita yang ceria dan bahagia, sedih dan luka yang menangis dan tertawa penuh canda dan cerita Semua berlalu seiring berjalannya waktu. Di penghujung tahun yang telah berlalu dengan segala canda tawa di penghujung ketenangan dengan segala air mata yang tak membeku di penghujung cerita yang akan terus berlalu
Pastikan kita bukan pengecut atau pecundang hidup yang selalu melihat orang lain sebagai penanggung jawab kebahagiaan kita sehingga kita memaksa orang lain untuk mengikuti dan menaati yang kita perintahkan demi memperoleh imbal yang besar untuk dijadikan sarana pemuas kebutuhan pribadi dan minat.
Jangan melulu memikirkan tentang keinginan , tapi harus mikirin juga tentang diri sendiri. Ada kesehatan yang harus di jaga Hati yang harus di tenangkan dan pikiran yang butuh di sejukan.