Mohon tunggu...
Wilem .
Wilem . Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-Siapa dan Bukan Apa-Apa. Ingin Tebar Manfaat Sebanyak-banyaknya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Naik Haji

5 November 2011   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:02 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Naik Haji bagi yang mampu,begitulah bunyi rukun kelima dari rukun islam,ini artinya perintah agama yang wajib dilaksanakan.Untuk ukuran mampu disini dapat didefinisikan sehat dari fisik dan finansil ,maksudnya yang mau berangkat menunai ibadah haji itu haruslah sehatjasmani maupun rohani dan mampu secara keuangan untuk membayar biaya naik yang jumlahnya mencapai puluhan juta.Tapi faktanya sekarang ini sudah banyak kaum muslimin yang mampu secara fisik dan finansil ,buktinya dari informasi terakhir untuk mendaftar di tahun 2011 ini anda akan dapat kursi Sembilan tahun lagi,wiihh jadidelapan tahun seat atau kursi sudah penuh.Allahu Akbar.

Memang ada anomali dengan Bangsa Indonesia,disatu sisi Pemerintah kita mengatakan bahwa kita harus banyak berhemat di semua sektor tapi setiap ada gadget atau barang baru yang launching langsung laku laris manis kayak kacang goreng.Begitupun dengan ibadah haji ini,meskipun ongkosnya tiap tahun selalu naik tapi tetap aja kursi selalu penuh termasuk daftar tunggu jugadiatas lima tahun baru bisa masuk daftar berangkat berikutnya.Pertanyaannya; apa Pemerintah kita benar-benar tahu dengan keadaan rakyatnya?

Saya ada cerita dari teman yang isterinya duluan naik haji ketimbang dia.”Loh kok malah isterimu duluan yang haji bukankah seharusnya ente yang naik duluan karena ente kan imam dirumah?” kata saya kepadanya,sambil senyum-senyum dia menjawab biar aja bro,biar aja isteri saya yang duluan naik haji,nanti kalau dia pulang kan saya naikin haji juga,hehehe…(maksudnya menaikin isterinya yang sudah haji)

Kita kembali serius ya,baiklah sampai dimana tadi,oh ya,hampir disetiap daerah sekarang sibuk memberangkat kloter-kloter haji yang dihantar oleh para handai tauladan masing-masing yang sebelumnya sudah diacara-in dengan berbagai macam doa selamat dan ucapan “Semoga menjadi Haji Mabrur ya…”

Haji Mabrur ? apa dan bagaimana pula itu ? sampai sekarang saya yakin banyak dari kita sering mendengar istilah ini pada menjelang Hari raya Idul Adha,sering mendengar,iya tapi apa kita benar-benar tahu maksud dari haji Mabrur,ada yang mengatakan haji mabrur adalah haji yang keterima ibadahnya dan yang tidak mabrur adalah haji yang tidak keterima ibadahnya.pada saat kloter-kloter haji balik nantinya apa ada yang berani menentukan mana yang keterima ibadahnya dan mana yang ngak.Pasti ngak ada yang berani,eit..tunggu dulu.ada informasi nih bahwa komisi VIII DPR ingin membuat UU tentang kriteria Haji Mabrur,hebat juga anggota komisi VIII DPR ini ya,hahahaha….

Ingat ! kita melaksanakan ibadah haji berarti melaksanakan perintah Allah SWT,ingin menyenangkanAllah SWT bukan menyenangkan diri sendiri,karena semangatnya untuk menjadi haji mabrur kita jadi egois,pada saat cium hajar aswad semua orang disekitar kita sikut dan kita tarik-tarik kebelakang agar kita dapat jalan untuk mencium hajar aswad sepuas-puasnya.Pada saat lempar jumrahpun demikian muncul lagi sifat egoisnya ngak sabar menunggu giliran dengan alas an ingin cepat selesai, ingin buat amalan lainnya.Tanpa mau tahu dengan jamaah lainnya,padahal mereka jelas-jelas muslim juga yang otomatis saudaranya.

Setelah selesai bahkan ada yang belum mulaipun sudah berburu dan memborong oleh-oleh dan air zamzam untuk saudara di kampung,segala pernak pernik haji dibeli,dibungkus,pokoknya jangan sampai orang lain yang dapat duluan.sholat fardhu jamaahnya kenceng ,jangan yang fardhu yang Sunnat aja digasak abis,mantapp.tasbih ngak pernah lepas,mulut komat kamit.pokoknya harus jadi haji mabrur,padahal tidak ada yang kasih tahu jadi haji mabrur,apa dianggap sudah tahu sehingga ngak perlu dikasih tahu,nah loh bingung kan,.pokoknya begitulah,hehehehe

Tidak banyak juga yang tahu bahwa ibadah haji itu ibadah amaliah,akhlqi,bukan fiqhi.ini yang jarang disampaikan dalam penataran manasik haji.ibadah amaliah harus jadi mudah:Niat dan memakai Ihram,memutari (thawaf) ka’bah tujuh kali,lari bolak balik Shafa – Marwah,berdiam diri di Arafah,melempar jumrah,menyembelih hewan korban dan bercukur.sudah itu aja.

Sebenarnya seorang yang baru pulang dari ibadah haji dapat dikatakan sebagai haji mabrur apabila dia makin sabar,tawwadhu,taqwa dengan cara menjaga sholat fardhu berjamaah di masjid terdekat dimanapun dia berada,menjaga sholat tahajjud,sholat dhuha,menjaga silahturahim,meningkatkan sedekahnya setiap hari.pendeknya dalam hal amal ibadah dia betul-betul mengamalkan perintah Nabi SAW “hari ini harus lebih baik dari kemarin “.Jadi hanya sekedar pake peci putih kemana-mana,tapi itsar nya masih lemah,itsar itu adalah sifat mendahulukan saudaranya,masih egois,belum amanah,sholat fardhu bolong-bolong atau compang – camping disana sini,sama tetangga masih kurang baik dst lah…

Faedah :

Amal ibadah apapun yang tidak diletakan pada niat semata-mata hanya karena Allah SWT pasti dan pasti akan sia-sia.

Mari kita selalu meluruskan niat dan selalu memperbaiki diri sendiri dahulu baru orang lain,dimanapun,kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Perbanyak Dzilkir dan Istiqfar selalu…Insya Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun