Mohon tunggu...
Wildan Zainuri
Wildan Zainuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog Pribadi

Saya adalah pribadi yang dinamis dan multitalenta dengan beragam hobi dan minat, termasuk menulis, menggambar, melukis, serta menyanyi. Kepribadiannya yang cekatan membuatnya mampu dengan mudah menerima perubahan dan menghadapi tantangan baru. Saya dikenal sebagai sosok yang mudah berbaur dan cepat menyesuaikan diri dalam lingkungan baru, serta memiliki kemampuan bekerja sama dengan baik dalam tim. Selain berbakat dalam seni, saya juga memiliki minat yang mendalam pada topik kesehatan, sains, pemerintahan, dan seni. Keinginannya untuk terus belajar dan berkembang di berbagai bidang menjadikannya individu yang fleksibel dan penuh rasa ingin tahu. saya selalu siap menghadapi perubahan dengan sikap positif, menjadikannya aset berharga dalam tim atau komunitas yang mengutamakan kolaborasi dan kreativitas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Global Warming Makin Terasa

21 Oktober 2024   14:45 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Global warming, atau pemanasan global, adalah fenomena meningkatnya suhu rata-rata atmosfer Bumi secara bertahap akibat penumpukan gas rumah kaca. Gas-gas ini, seperti karbon dioksida (CO), metana (CH), dan nitrogen oksida (NOx), memerangkap panas di atmosfer, menyebabkan suhu bumi naik lebih cepat daripada yang seharusnya. Pemanasan global tidak hanya berdampak pada iklim, tetapi juga pada keseimbangan ekosistem di seluruh dunia, mengancam keberlangsungan kehidupan makhluk hidup.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan global warming, namun yang paling utama adalah aktivitas manusia. Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam untuk industri, transportasi, dan pembangkit listrik menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Selain itu, deforestasi atau penebangan hutan besar-besaran untuk lahan pertanian dan pembangunan mengurangi kemampuan alam menyerap CO, yang memperparah peningkatan gas rumah kaca. Aktivitas pertanian intensif, pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik, dan polusi industri juga berkontribusi besar pada masalah ini.

Isu global warming menjadi perhatian utama dunia karena dampaknya yang semakin nyata. Menurut laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), jika tindakan drastis tidak segera diambil, suhu global dapat meningkat hingga 1,5C dalam beberapa dekade mendatang. Laporan dari berbagai sumber berita juga menunjukkan bahwa bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, dan gelombang panas yang mematikan semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang diakibatkan oleh global warming. Di Indonesia, misalnya, gelombang panas ekstrem dan perubahan pola hujan telah menyebabkan kegagalan panen, mengancam ketahanan pangan nasional.

Dampak global warming sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Pada manusia, peningkatan suhu bumi dapat memicu berbagai penyakit seperti heatstroke, penyakit pernapasan akibat polusi udara, serta peningkatan risiko bencana alam yang menghancurkan tempat tinggal dan infrastruktur. Hewan juga terkena dampak besar, terutama spesies yang hidup di daerah kutub, seperti beruang kutub, yang kehilangan habitatnya karena mencairnya es Arktik. Tumbuhan pun tidak terlepas dari ancaman ini. Perubahan iklim menyebabkan pergeseran pola cuaca, yang mengganggu siklus hidup tanaman, mengurangi produktivitas pertanian, dan mempengaruhi biodiversitas secara keseluruhan

Pemerintah di berbagai negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak global warming. Misalnya, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29% pada tahun 2030, dengan memperbanyak penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Selain itu, program reforestasi atau penghijauan kembali dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai penyerap karbon alami. Pemerintah juga memberlakukan regulasi yang lebih ketat terhadap industri dan transportasi untuk mengurangi emisi polusi serta mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan.

Selain tindakan pemerintah, partisipasi masyarakat sangat penting dalam menanggulangi global warming. Langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat meliputi pengurangan penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum atau bersepeda, hemat energi dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi salah satu penyumbang emisi karbon. Selain itu, masyarakat juga bisa mendukung inisiatif lingkungan seperti penanaman pohon dan gerakan daur ulang sampah.

Global warming adalah masalah global yang membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan bumi ini. Mulailah dari hal-hal kecil seperti mengurangi emisi pribadi, mendukung kebijakan lingkungan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada orang-orang di sekitar kita. Bersama-sama, kita bisa mengurangi dampak global warming dan menjaga planet kita agar tetap layak huni bagi generasi mendatang.

Dengan tindakan nyata, kita bisa menekan laju pemanasan global dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Mari kita berkomitmen untuk menjaga bumi kita dari dampak buruk global warming!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun