Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Tragedi Si Kambing Hitam

11 Juli 2016   13:06 Diperbarui: 11 Juli 2016   13:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada si Sapi, Si Kambing berbagi cerita, berkeluh kesah, dan mengeluh penuh derita.  Bagaimana tidak , capek hatinya bila selalu saja dia menjadi tersangka, dalam setiap kasus "kejahatan" 

Bayangkan saja Pi , (lenguh kambing pada si Sapi) , waktu kasus misruh misruh tentang pemerkosaan, meski pelakunya tertangkap, namun tetap saja ada aku Si Kambing yang dipersalahkan.  Karena pakaian minimlah dari korban , yang membuat iman pelaku tergoda. Karena banyak film film boukuep lah yang tersebar luas di jaringan perinternetan, karena godaan iblis dan syetan yang terkutuklah.  Sejuta kambing bertebaran dalam sidang. Dan aku selalu dihitamkan karena kekambinganku itu.

Alhasil Pi, kau tahu, atas saran dari cendekiawan tertentu, diwacanakan penutupan sarana Youtube, Google kalau perlu. Eudeane tenan. Karena hidung cabul , golongan yang tak mampu menahan syahwat, Youtube mau dibredel. Bisa nonton apa kita nanti, mau nonton sinetron di televisi ? Mbeeeeeee, ogah, Mbeeee......  

"Moooo, Moooooooooooo,moooo, idem aku sama situ, sinetron kejar tayang, striping, cerita tak jelas scriptnya, ogah wae ku tonton,dulu ganteng ganteng srigala, coba ada tayangan  ganteng ganteng Kambing Sapi, mungkin seru bing.........." jawab sapi pada si Kambing yang sedang uring uringan, karena namanya selalu saja muncul di berita. Korban yang dipersalahkan tanpa bisa membela diri. Tak mampu bayar Lawyer, begitulah sebabnya. 

Lalu Pi, tahukah kamu saat jalan kisruh misruh macet total di Brebes, aku pula muncul disana. Konsep Presiden tak jelaslah, Menteri Perhubungan tak becuslah, Jalanan Tol kurang lah , semua jadi korban penudingan. Sedang tahukah kau PI, kalau kadang kemacetan itu adalah ulah pemakai jalan itu sendiri. Tak mau antri, selap sana sini, tak mau mengalah satu sama lain. Bus yang suka seenak udel mengambil arah yang berlawanan.  Tapi ya, aku  seneng juga kalau gara gara ini , Menteri jadi mikirin soal solusi , biar pas keluargaku mudik , tak kena jebakan macet lagi seperti kemarin. 12 Jam bayangkan PI dari Brebes ke Tegal, Pegelnya kakiku Pi, Mbueeeeeeeeeee, mbueeeeeee, mbueeeeeeee.

"Moee Moeee , sama keluarga sapiku mudik, 6 jam masih nyangkut di Jalan  , jadi kami bersilahturami  cuma dari Video calling saja waktu lebaran. Moeee, Moeee, moeeeeeee"

Aku sendiri pernah lewat tol saat liburan ke Bali, kesal aku loh pi, saat ada pemakai mobil yang  buta huruf, sudah tahu, gerbang tol hanya bagi pemilik kartu  E-, eh dia malah menyelonong masuk sampai kepintu, dhuasss. Tuh mobil nyangkut didepan pintu. Piye to, tak bisa baca, masak Kambing musti mengajari "manusia" membaca ? Otaknya kemana toh ? Belum habis pikir , tuh mobil asik aja, motong jalur antrean berbayar, whusssss, yang lain minggir. Hampir aku terserempet, untung aku tak punya penyakit jantung PI, kalau punya modar aku pi, dibuat si pengemudi eduan itu.

Coba aku ditunjuk jadi petugas tol Pi, tak ku kasih dia ngacir ke pinggir. Sudah ku Stop, ku suruh bayar 100 X denda, biar kuapokkkk, lumayan dapat uang tambahan , buat zakat dan sedekah. Moeee hue hue hue, moeeeeeeeeeeeeeeeee.

Sebenarnya masih banyak aku dalam berita, tapi ini adalah kasus yang paling membuat hatiku dongkol, jengkel, dan muarah setengah mati. Bayangkan PI, Pelaku pembunuhan dan pemboman koq bisa bisanya menyeret nyeret aku sebagai kambing hitam. Katanya mereka perang demi agama, demi idealisme, demi membela kepentingan yang lebih besar, demi keadilan, demi kemanusiaan, demi tujuan yang lebih tinggi. Eudehannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn  "Mbeeeeeee Mbeeeeeeeeeeeeeee, aku ngga sudi pi, diperkambinghitamkan dalam hal hal seperti ini" Mbeeeeeeee mbeeeeeeeeeeeeeeee

"Moo M oooooooooo, Moooooooooooooooooo, tabahkan hatimu sobatku, Mooooooooooooo"

"Mbeeeeeeeeeee - Mbeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun