Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setia Permana yang Saya Kenal

21 Oktober 2010   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_301686" align="alignleft" width="192" caption="Setia Permana (primarionline.com)"][/caption] Tidak ada kata terlambat untuk menuangkan sebuah tulisan. Anggap saja waktu yang tersedia untuk menulis obituari Setia Permana baru kali ini setelah tiga bulan berlalu. Saya menulis ini sebagai apresiasi atas sosok yang pernah saya kenali dalam beberapa forum diskusi di Jawa Barat. Sosok politisi Jawa Barat ini meninggal pada bulan Agustus 2010. Beliau meninggal karena kecelakaan kapal laut di Bunaken, Manado. Saya kaget ketika mengetahui dari running teks salahsatu televisi. Kaget karena seorang yang terkena musibah kecelakaan itu adalah sosok yang pernah bertemu dalam beberapa forum diskusi. Pertama kali mengenal Setia Permana saat diskusi di kantor harian Pikiran Rakyat. Beliau menjadi moderator dengan salahsatu pembicaranya adalah Prof Otto Soemarwoto. Prof Otto Soemarwoto adalah sosok kharismatik dalam bidang lingkungan hidup. Waktu itu membahas tentang pembangunan di hutan kota. Ada sebuah rencana salahsatu perguruan tinggi di Bandung untuk membangun apartemen di Hutan Kota. Banyak pihak yang menentangnya, salahsatunya adalah Prof Otto Soemarwoto. Setia Permana menjadi moderator saat pertemuan diskusi antara kelompok pro dan kontra pembangunan. Caranya bertutur sangat lugas, tegas dan bijaksana. Dari pertemuan diskusi itu, saya mengenal lebih dalam lagi saat membaca tulisan-tulisan Setia Permana di harian lokal dan nasional. Tema-tema yang diusungnya sangat baik. Persfektif Setia Permana dalam memecahkan masalah sedikit banyak memberikan sisi yang lainnya. Saya mengetahui selanjutnya saat dia menjadi ketua KPU Jawa Barat. Sebagai ketua KPU tentu saja dia sering menjadi incaran para wartawan. Otomatis dengan menjadi incaran para wartawan, kepopuleran Setia Permana di Jawa Barat semakin naik saja. Dalam benak saya, Setia Permana adalah sosok yang kalem dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Kiprahnya dalam pentas politik Jawa Barat dia lanjutkan ketika menjadi anggota legislator dari PDIP. Lewat daerah pemilihan di Jawa Barat, Setia Permana melenggang menuju Senayan. Raihan suara serta karier politik yang sangat lancar. Sejak dia berkecimpung di Senayan, sejak itu pula saya tidak pernah lagi bertemu dalam forum-forum diskusi di Jawa Barat. Saya percaya kesibukan beliau dalam memegang amanah menyita waktu, sehingga wajar jika intensitas dalam pertemuan diskusi berkurang signifikan. Kabar yang sangat mengagetkan saya ketika Beliau ternyata salah seorang dari korban kecelakaan kapal laut di Bunaken, Manado. Kepergian yang mengagetkan ini meninggalkan duka bagi banyak kalangan di Jawa Barat. Semoga saja kepergian Beliau menumbuhkan tunas-tunas baru, semoga beliau damai di sisiNya. Selamat Jalan Setia Permana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun