Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusa

31 Agustus 2010   01:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_205684" align="alignright" width="230" caption="Christhoper Johnson McCandless (www.dipity.com)"][/caption] "Jika ingin sesuatu dalam hidup ini, berusahalah meraihnya" (Christhoper Johnson McCandless - Into The wild) "Aku ingin pergerakan yang dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai, aku merasakan di dalam diriku tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran didalam kehidupan kita yang tenang" (Leo Tolstoy - Family Happiness) Tidak banyak orang yang memilih hidup seperti Christhoper Johnson McCandless (selanjutnya disebut Chris), dia menyebut dirinya sebagai Alexander Supertram. Chris memiliki jiwa yang resah. Ia selalu menanyakan kehidupan ini. Ia bandingkan antara keadaan dirinya dengan keadaan-keadaan manusia yang kerap ditemukannya di tempat-tempat kumuh di kotanya. Ia pun bertanya-tanya lagi. Melalui pengembaraan menuju Alaska ini, ia berharap dapat jawab tentang pertanyaan-pertanyaan yang muncul itu. Maka, tak ragu lagi, pengembaraan pun dimulainya. Ia menyukai-betul Leo Tolstoy. Ia bahkan meniru gaya dan prinsip hidup Tolstoy. Baginya, hidup yang paling menyenangkan adalah dengan mengabaikan kehidupan yang bergelimang kekayaan, hak-hak istimewa, dan kemudian hidup di tengah orang-orang tak-punya. Semakin lama semakin sadar dirinya, betapa muaknya hidup ditentukan oleh kekayaan orangtuanya, betapa mengesalkannya hidup harus sesuai dengan harapan orangtuanya. Salah satu hal yang menggelitik saya ketika terjadi perang dalam batin Chris. Perang yang disebabkan oleh sebuah hewan berjenis Rusa. Rusa sudah membuat batin Chris berperang hebat. Kedatangan Rusa pada seorang yang sedang bertahan hidup bisa menjadi berkah, tetapi bagi pemikir semacam Chris, dia hadir menjadi dilema. Mengikuti logikanya bahwa dia harus bertahan hidup di alam bebas dengan membunuh rusa atau membiarkan rusa hidup berdampingan dengan dirinya. Gejolak batin ini terasa begitu sangat nyata. Rusa akhirnya ditembak, dia mati dengan memberikan harapan hidup pada Chris. Harapan berupa persediaan makanan yang berlimpah selama musim semi. Tetapi Chris lupa, di alam terbuka tidak ada pengawet, tidak ada kulkas yang bisa menyimpan daging beberapa hari setelah disembelih. Chris menggunakan keterampilannya dalam mengawetkan makanan. Di sembunyikan rapat-rapat dalam batuan, di jemur hingga kering dan sebagian dimasak. Malang memang, daging yang semula hendak diawetkan ternyata mengundang lalat. Dan tahukah lalat, yah.. lalat bersiap membuat daging membusuk. Chris-pun frustasi dan sangat tertekan melihat kenyataan ini. Rusa yang dia bunuh ternyata tidak bertahan lama, dia merasa berdosa, seandainya Rusa itu dibiarkan hidup, mungkin dia akan tertekan karena pembunuhan itu. Dari seekor Rusa ini, saya melihat begitu besar Chris menyayangi alam semesta. Semoga diantara kita masih semangat untuk peduli lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun