Bagi para pecinta alam di Indonesia, Situ Lembang bukan nama asing lagi. Tercatat beberapa kegiatan jambore pecinta alam pernah dilaksanakan di Situ Lembang. Salahsatunya Gladian Panji Geografi oleh Wanadri, Kopassus dan Bakosurtanal. Lalu Pelatihan Penanggulangan Bencana oleh salahsatu pecinta alam di Kota Bandung dan tentu saja kegiatan pendidikan dasar pecinta alam. Situ Lembang adalah daerah terbatas, tidak semua orang bisa mengakses masuk ke situ tersebut. Setidaknya ada dua pos jaga yang harus dilewati. Jika tidak membawa ijin dari Kopassus, jangan berharap bisa masuk wilayah tersebut. Situ Lembang adalah danau yang terletak diantara Gunung Sunda dan Gunung Tangkubanparahu. Suhunya tidak bisa ditebak, apalagi dalam bulan-bulan desember, januari dan maret. Perubahan cuacanya sangat drastis, dari cerah bisa dalam waktu yang cepat mendung lalu hujan dengan suhu yang sangat menusuk kulit.
Begitupula seperti yang terjadi Pada 17 januari 2010, ditengah cuaca yang tidak menentu antara cerah dan hujan, Gandawesi KPALH bekerjasama dengan Anaphalis Javanica salahsatu pecinta alam di Kota Bandung, melakukan gerakan sadar lingkungan di Situ Lembang
Peserta terdiri dari anggota Gandawesi dan Anaphalis Javanica serta mahasiswa Fakultas Pendidikan Dan Kejuruan Universita Pendidikan Indonesia (UPI). Gerakan sadar lingkungan ini dalam rangka menumbuhkembang gerakan lingkungan. Selama ini Situ Lembang dijadikan lokasi pendidikan dasar pecinta alam. Kegiatan adalah kepedulian mahasiswa dan kelompok pecinta alam di Kota Bandung terhadap kelestarian lingkungan, dalam arti yang sempit kegiatan ini sebagai timbal balik atas jasa lingkungan terhadap kegiatan kepecintaalaman, jika selama pendidikan dasar, Situ Lembang dicari makanan untuk materi survival sementara gerakan sadar diusahakan agar tetap seimbang atau bisa jadi banyak makanan.
Kegiatan ini terdiri dari pelepas burung, ikan dan marmot. Peserta dari yang termuda sampai yang tertua larut keceriaan ketika melepas satu persatu binatang lucu-lucu tersebut. Semoga saja ikan, burung dan marmot yang dilepas di situ lembang bisa berkembang dengan baik dan hubungan timbal balik antara alam dengan pemanfaatannya seimbang.
Inilah sebagian dokumentasi pelepasan burung, ikan dan marmut di Situ Lembang
[caption id="attachment_73345" align="aligncenter" width="300" caption="Upacara sebelum memulai"][/caption] [caption id="attachment_73346" align="aligncenter" width="300" caption="Pembina Upacara, Kang Endang memberikan sambutan"][/caption] [caption id="attachment_73347" align="aligncenter" width="300" caption="Sambutan dari pihak Anaphalis Javanica"][/caption] [caption id="attachment_73348" align="aligncenter" width="300" caption="Ceria melepas ikan ke Situ Lembang"][/caption] [caption id="attachment_73349" align="aligncenter" width="300" caption="Byuuur, Ririn melepas ikan"][/caption] [caption id="attachment_73351" align="aligncenter" width="300" caption="Dede 'Ubul' Heriadi hendak melepas burung"][/caption] [caption id="attachment_73352" align="aligncenter" width="300" caption="Hujan turun, berteduh dan berfoto bersama selesai acara"][/caption] liputan bisa diklik di http://www.wildensyah.co.cc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H