[caption id="attachment_82031" align="alignright" width="300" caption="Calon pembeli memilih kaos timnas Indonesia (poskota.co.id)"][/caption] Ada yang unik saat ini ditengah euforia timnas. Yah walaupun berduka ditanggal 26 Desember kemarin tetapi bagi saya itu tidak menyurutkan sebuah keadaan yang menguntungkan bagi para penjual kaos supporter. Dari penjual di Mangga Dua, saya mendapatkan fakta bahwa kaos timnas laku tinggi setelah Indonesia tampil gemilang di awal-awal. Berbanding terbalik jika Timnas kalah dan tampil tidak menjanjikan, penjualannya biasa saja seperti hari-hari biasa. Penjualan kaos timnas berbanding lurus dengan kemenangan. Ada hubungan yang signifikan antara kemenangan team dengan angka penjualan kaos. Tentang naiknya penjualan seiring dengan naiknya mood positif pendukung setelah team yang didukung mendapatkan kemenangan. Ya saya akui, ketika melihat team menang rasanya bangga memakai atribut, pernak-pernik team. Mood bekerja, menulis dan lain lainpun menjadi positif.Ada penelitian tentang hubungan antara sikap positif seperti kinerja yang meningkat, semangat yang tinggi setelah team menang, sebaliknya mood menjadi negatif, kinerja menurun dan produktivitas turun karena team kalah. Saya tidak tahu penelitian siapa, yang pasti itu dilakukan di Eropa sana. Kaos bisa menjadi tolak ukur bagi kekuatan juga, sebut saja ketika main di Gelora Bung Karno, hampir semua supporter menjadi merah. Semakin banyak yang merah, semakin tinggi semangatnya, semakin tinggi semangatnya maka diharapkan team bisa meraih kemenangan maksimal sesuai ekspektasi supporter. Di sisi lain, kehadiran penonton dengan semangat merah menyala juga diharapkan mampu merontokan semangat tim lawan. Melihat fakta seperti itu, tidak salah jika ada hubungan yang positif antara kenaikan penjualan dengan kemenangan team. Saya yakin penjual kaos dan pernak-pernik team selalu berdoa agar team di kota tempat menjual kaosnya selalu menang. Menang berarti penjualan kaos meningkat, omset meningkat dan semangat menjual meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H