Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampungisasi

22 Januari 2010   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau dosen saya membaca kata Kampungisasi pasti akan marah seperti ini: itu tidak ada di KBBI!!, itu tidak sesuai dengan EYD!!, bukan kata yang baku!!.. bla..bla.. bla. Setiap kata yang ada 'sasi' dibelakang seperti sosialisasi, urbanisasi, dll tidak bisa diterapkan dalam kata-kata yang lain. Kata 'sasi' dibelakang biasanya untuk menggambarkan keadaan masal, gerakan masal dlsb. Sosialisasi berarti gerakan pengumuman, Urbanisasi berarti gerakan pengurbanan. Sementara sasi yang lain akhirnya juga untuk menggambarkan gerakan masal Misalnya 'Kampung' jadi 'Kampungisasi' berarti gerakan untuk mengkampungkan (mungkin saja kota, daerah atau budaya atau kondisi lainnya).

Kampungisasi, benar atau tidak kata itu, jangan didebat. Saya hendak menyampaikan keadaan beberapa Rumah makan yang dibuat seperti aslinya. Misalnya rumah makan khas Sunda yang dibuat sesunda mungkin, atau rumah makan jawa yang dibuat sejawa mungkin. Dibuat sekampung mungkin juga bisa, misalnya alunan musiknya, musik desa, suasana dalam ruangannya, dekorasi ruangannya seperti rumah kampung, meja, kursi, lemari dan pernak-perniknya dibuat sama persis seperti rumah-rumah kampung.

Sekampung-kampungnya sebuah rumah yang sebenarnya tidak berasal dari kampung pasti ada "bloopers"-nya, tetapi untuk sebuah usaha menghadirkan kampung, rasanya usaha itu sudah bagus. Yang unik saya pernah menemukan sawah di dalam Mall di kota Bandung, sawah lengkap dengan 'Bebegig' (anda tak tahu 'bebegig'), saung dan rumput di 'galengan' (anda tak tahu juga ya 'galengan'). Unik dan menarik, tetapi saya melihat ini jauh kedepan. Jika suatu saat Kampung sudah tidak ada, mungkin yang bisa dilakukan adalah kampungisasi kota. Caranya menghadirkan kembali sausana kampung di tengah perkotaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun