[caption id="attachment_157938" align="alignright" width="300" caption="Salahsatu adegan film Prince Of Persia (www.deaflion.com)"][/caption] "Kehidupan sekarang, terhubung dengan kehidupan masa lalu" (Prince Of Persia) Bagi saya, tolak ukur sebuah film menghibur dan menginspirasi adalah tulisan. Sebuah film yang mampu memberikan ide segar untuk menulis berarti film tersebut menginspirasi, kalau menghibur tentu saja bakal terjadi. Sayang jika sebuah karya besar film hanya lewat begitu saja. Film selalu memberikan kesan bagi penontonnya, kesan itulah yang ditangkap lalu dibagikan dalam sebuah tulisan. Salahsatu film yang masuk kategori hiburan saja tetapi tidak menginspirasi menulis adalah Prince of Persia. Tidak ada sesuatu yang bermakna selain hiburannya itu sendiri. Lalu pikiran yang dibawa menerawang ke jaman timur tengah tempo dulu, kelompok hasansin yang bengis dan selalu akurat membunuh target. Diluar itu, film ini biasa saja. Lantas jika semuanya biasa saja, lalu nilai hiburannya disisi sebelahmana? Biasa saja berarti juga datar dan monoton. Jangan berkecilhati dulu, walaupun sedikit, film itu sudah menginspirasi saya menulis ini. Walaupun bukan alur serta kebajikan-kebajikan yang hadir tetapi sedikit yang terbersit dalam kepala adalah sosok Jerry Buckheimer. Saya selalu mengikuti film dia baik itu layar lebar atau layar perak. Mini seri di AXN atau Starworld yang diproduseri dia, selalu menarik. Jerry Buckheimer adalah sosok yang fenomenal, karya-karya dia sangat enak ditonton. Dia juga yang menjadi produser di film Pirates of the carribean yang saya suka. Film ini bahkan selalu saya nanti sekuel selanjutnya. Saya merasa film ini belum beres, masih banyak teka-teki yang harus dijawab di film selanjutnya. Misalnya, saya ingin tahu bagaimana sosok kapten kapal hantu baru, lalu bagaimana anaknya yang dikandung, lalu bagaimana selanjutnya si Jack Sparrow. Dan banyak lagi pertanyaan. Balik ke film the prince of persia itu, jalan ceritanya mudah ditebak. Hanya kejutan kecil saja yang memancing perdebatan saya dengan istri, apakah kisah nyatanya hanya terjadi pada waktu penyerangan ke kerajaan Almut sewaktu mau menaklukan dan mencuri senjata rahasia dan pasir pemutar waktu? Atau sebenarnya kisah berjalan sebagaimana mestinya dan kembali ke masa penyerangan setelah ditemukan kembali pasir ajaib?. Kalau versi saya, sebenarnya cerita nyata hanya terjadi pada saat Dastan sang tokoh utama di film itu mengambil belati berisi pasir, lalu bayangannya yang melakukan perjalanan dalam waktu masa depan. Bukan sebaliknya seperti yang terjadi di film. Sekarang bagaimana menurut anda, apakah yang sebenarnya terjadi itu tepat ketika pangeran ... Memegang belati, atau seperti alur film lalu kembali ke belakang? Silahkan interpretasi saja dengan cara pandang masing-masing. Film ini tidak memancing ide, tapi memancing pertanyaan. Bahkan film ini kata ulasan dalam Majalah Tempo seperti berondong jagung yang renyah, kriuk-kriuk dan itu saja yang kita peroleh: kriuk-kriuk renyah, setelah itu selesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H