[caption id="attachment_190783" align="alignright" width="274" caption="Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen (suaramerdeka.com)"][/caption] Pernah menonton film-film berkualitas garapan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen? Jika sudah, bersyukurlah karena kita dibawa jalan-jalan menembus keindahan Indonesia yang tidak terekspose sebelumnya. Ari dan Nia yang menancapkan bendera produksinya bernama Alenia sudah merilis 3 film bermutu, Denias, King, dan Tanah Air Beta. Tambahan film yang bekerja sama dengan Mizan production yaitu Garuda di Dadaku. Tiga film Alenia selalu inspiratif, bercerita tentang perjuangan seorang anak dalam mewujudkan keinginannya. Denias menceritakan seorang anak di pedalaman Papua yang bertekad menempuh pendidikan walaupun jaraknya sangat jauh. King menceritakan seorang anak yang bertekad menjadi pebulutangkis dan Tanah Air Beta menceritakan kisah seorang anak yang terpisah oleh pemisahan Timor Leste dari Indonesia. Dan juga film produksi mizan di Garuda di Dadaku yang menceritakan seorang anak yang bertekad menjadi pemain sepakbola. [caption id="attachment_190784" align="alignleft" width="216" caption="Ari Sihasale sebagai Maleo di Film Denias (auliafeizal.wordpress.com)"][/caption] Film keluarga terutama yang bersetting daerah dengan lakon anak-anak memang sangat jarang. Alenia berhasil mengambil segmen perbedaan signifikan dengan rata-rata film Indonesia pada umumnya. Yang umum dan tak perlu bagi saya di film Indonesia itu ketika hanya bercerita tentang horor, horor bumbu seks, seks bumbu komedi, dan komedi lainnya yang ternyata belum membuat saya tertawa. Anehnya lagi, film yang seksi-seksi itu seolah menjadi alat jualan laris. Yah, sebuah karya seni apapun itu tetap memiliki segmentasi penggemar yang berbeda. Bisa jadi saya bukan termasuk segmen penikmat karya seni film bergenre seperti itu, makanya saya tidak tertaik menonton, menikmati dan mengapresiasi. [caption id="attachment_190785" align="alignright" width="300" caption="Ari Sihasale di Film King (www.suarapembaruan.com)"][/caption] Kembali ke Alenia saja, ada kekhasan yang selalu hadir dalam film produksi Alenia ini. Selain anak-anak, keindahan Indonesia yang sangat eksotis dan tidak terekspose sebelumnya, juga Ari Sihasale. Yah, Ari Sihasale yang sutradara sekaligus produser dan juga suami dari Nia Zulkarnaen adalah kekhasan tersendiri dalam setiap film Alenia. Ari tidak pernah ketinggalan berperan dalam film buatannya, walaupun hanya sekilas tetapi selalu ada. Seperti pameo, tidak ada Ari dalam film garapan Alenia itu seperti ada yang kurang. Di film Denias, Ari berperan sebagai Anggota TNI yang bertugas di Papua. Denias menyebutnya dengan sebutan Maleo, dari Maleo ini semangat belajar Denias terus tumbuh bahkan sampai ditinggal Maleo pun, Denias tetap bersemangat belajar. Lalu di film King, Ari berperan sebagai pelatih Badminton yang menempa anak-anak agar menjadi atlet dimasa depan. Di Film produksi Mizan Garuda di Dadaku, Ari juga berperan sebagai pelatih, bedanya hanya pelatih sepak bola. Dan di film Tanah Air Beta, Ari hadir lagi sebagai dokter puskemas. Ari benar-benar mampu memerankan dirinya dengan baik, sebagai anggota TNI, sebagai Pelatih dan sebagai Dokter. Dan bagi saya inilah kekhasan dari film-film produksi Alenia. Saya jamin anda akan puas menikmati keindahan Indonesia serta drama dalam film yang berkualitas. Catatan ini cerita dibalik film Tanah Air Beta, mari kita apresiasi film Indonesia yang berkualitas! [caption id="attachment_190789" align="aligncenter" width="211" caption="Ari Sihasale di Film Garuda di Dadaku (foto.detik.com)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H