Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mawar Untuk Kau

2 Mei 2012   10:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa terpencil nun jauh di pelosok. Tiga orang sahabat bercengkrama dengan akrabnya. Seperti melepas kerinduan setelah lama tak bersua. Seorang di antara mereka adalah aku. "Hahahahahahahahahaha... kemana aja kawan, rasanya sangat kangen dengan candaan ini. Lama nian kita tak berjumpa. Banyak kali kau cerita. Hebat... Hebat, senang rasanya bisa jumpa sama kau" Joni tertawa dengan lepasnya. Terbahak-bahak seperti baru saja mendengar lawakan radio. [caption id="attachment_185763" align="alignright" width="300" caption="Sore menjelang Malam (en.wikipedia.com)"][/caption] "Hahahahahaha.. itulah kenapa aku sangat kangen ketemu kau, sekedar bercanda dan bicarain si Mawar yang semakin hari semakin cantik aja. Hahahahahaha" Dodo ikut tertawa sambil tak lupa menyebutkan nama seorang perempuan. "Ahahahaha, jadi.. kau masih naksir sama si Mawar lha?" Aku ikut nimbrung mengejar candaan  Dodo. "Hahhh masih lupa kau, si Mawar itu pujaan hatiku, takkan kubiarkan lelaki lain merebutnya dariku" Kata Dodo. "Ah kau, masih saja kayak dulu. Emang si Mawar suka sama kau?" Tanyaku "Bah... mana mungkin si Mawar nolak aku, aku ini raja kecil desa! semua permintaan si Mawar bisa kupenuhi. Tak percaya kau?" kata Dodo. "Dodo, kau ini ngacalah sana di pinggir sungai, lihat muka kau itu tak pantas buat si Mawar, pantasnya kau buat pengawal saja hahahahahahaha" Kata Joni sambil terbahak-bahak setengah mengejek Dodo. "Dodo, kau rupanya tak sadar juga... keluarga si Mawar itu tak mungkin nerima kau" Kataku ikut terbahak. "Eh kau kampret berdua, kau belum tahu berapa besar cintaku pada si Mawar?" Dodo bertanya. "Hahahahaha...Emang berapa kau mau berikan cinta buat si Mawar?" Kataku terbahak. "Cintaku pada si Mawar besar banget, bahkan mati pun aku akan susul itu si Mawar, aku dan si Mawar itu bagai Romeo dan Juliet, hah!" Kata Dodo. "Romeo Juliet!" Kata Joni keheranan. "Siapa itu?" Kataku tidak kalah heran. "Nah, makanya itulah... Kau kau ini jangan menyepelekan cintaku pada si Mawar. Seperti Romeo dan Juliet yang terus bersama sampai mati" Kata Dodo menjelaskan. "Ohhhhhh" Kami berdua ternganga mendengar Dodo menjelaskan. "OOOOOO...Tutup mulut kau kau berdua, lalat masuk tuh" Kata Dodo. "Gimana ceritanya si Romeo dan Juliet itu Do" Tanyaku pada Dodo. "Alaaaaah, udah waktunya pulang tuh matahari udah tenggelam, tar kuceritakan kisah si Romeo. Tapi kau harus tahu yah, pokoknya si Mawar untuk aku" Kata Dodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun