[caption id="attachment_120057" align="aligncenter" width="486" caption="Burung dengan sampah plastik ditubuhnya (rianrenjo.blogspot.com)"][/caption] Plastik itu sangat sukar terurai, dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Ada baiknya mulai sekarang untuk mengurangi penggunaan kantung plastik. Jika kita ingin menjadikan lingkungan sekitar kita lebih bersahabat maka perilaku kitalah yang perlu diubah. Biar gaya sedikit judulnya pake bahasa Inggris, intinya sih cuma katakan tidak untuk plastik. Ternyata, ada hari tanpa plastik yang dalam postingan Maria Hardayanto dituliskan bahwa Hari Bebas Kantung Plastik Sedunia tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2011. Tahun ketiga setelah di tahun perdananya 12 September 2009diikuti lebih dari 100 kota di Inggris yang berpartisipasi. Kemudian pada tanggal 3 Juli 2010 dilaksanakan oleh hampir seluruh negara di dunia seperti Spanyol, Dubai, India, Filipina, Tanzania , Afrika Selatan dan tentu saja : Indonesia. Hari bebas kendaraan sudah, sekarang hari bebas kantung plastik. Pastinya menarik. Maksudnya, sehari itu tidak boleh menggunakan plastik apapun. Ah masa? sebentar saya lihat tas ransel sehari-hari. Hmmm ga ada plastik, syukurlah. Oke, plastik itu ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Plastik itu sangat sukar terurai, dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Di laut, kita coba lihat faktanya sekitar 250 miliar serpihan plastik berukuran kecil mengapung di Laut Mediterania dan bisa berdampak pada proses rantai makanan di kawasan itu. Jumlah itu didapat para peneliti dari Prancis dan Belgia yang meneliti contoh air yang diambil Juli tahun lalu di lepas pantai Prancis, Italia utara dan Spanyol pada kedalaman 10 hingga 15 sentimeter. berat rata-rata serpihan kecil itu sekitar 1,8 miligram. Jika ditotal maka seluruh sampah di kawasan itu bisa mencapai 500 ton. Pada 2011 para peneliti akan memperluas penelitian hingga lepas pantai Gibraltar, Maroko, Aljazair, Tunisia, Sardinia dan Italia selatan.
Plastik ukuran kecil itu bisa sangat berbahaya. Ikan kecil mengira plastik itu plankton dan memakannya. Ikan ini kemudian dimangsa oleh predator yang lebih besar. Kondisi ini juga bisa berdampak pada hewan laut lainnya seperti anjing laut dan penyu.
Matinya penyu, mamalia laut dan burung-burung laut juga ditemukan sebagai akibat menelan material-material plastik. Jumlah partikel plastik yang meningkat dan sebarannya yang meluas di lautan telah banyak mengundang perhatian dunia, dan meskipun sifatnya lambat tapi jika material ini ditelan oleh organisme laut dapat berdampak pada berkurangnya kadar nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh organisme laut. Hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhan hewan menjadi terhambat dan bahkan dapat menyebabkan kematian organisme laut. Selain itu, bahan-bahan beracun yang terdapat pada plastik dapat sampah plastik dapat menyebabkan kematian atau gangguan reproduksi pada ikan, kerang dan organisme laut lain yang berada pada habitat (lingkungan) tersebut [caption id="attachment_120059" align="alignright" width="300" caption="sampah di laut (kompas.com)"]