Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salute Kepada Ars86

1 Juli 2011   07:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:01 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore menjelang pulang saya berkesempatan untuk ikut berdiskusi dengan beberapa alumnus arsitek Unpar yang tergabung dalam Yayasan Ars86 Care. Mereka adalah arsitek yang peduli pada lingkungan, manusia, dan pendidikan. Sore itu diskusi yang dilaksanakan di sudut perpustakaan berisi tentang sharing buku untuk anak-anak.

Sebelumnya Ars86 sudah menerbitkan 3 buku anak, 2 diantaranya yaitu tentang kota dan taman bermain. Keduanya sangat menarik, berisi fokus-fokus pembelajaran yang dilupakan oleh pendidikan umum di sekolah-sekolah. Pelajaran tentang kenyataan sebagai manusia kita harus menyayangi lingkungan dengan sebenar-benarnya bukan sebatas teori di kelas saja. Misalnya dalam sebuah buku tentang kota, di dalamnya menyangkut bagaimana kehidupan kota yang pluralistik dengan berbagai elemen yang ada di dalamnya. Sebuah kota terdiri dari manusia, bangunan, lingkungan, dan infrastruktur. Arsitek yang sebenarnya adalah begini. Memadukan keempat yang ada di sebuah kota. Bukan saja merancang bangunan, tetapi juga melakukan pendidikan terhadap warga kotanya. Apalah arti sebuah bangunan mewah, megah, dan prestius jika orang yang ada di dalamnya jorok, tak disiplin, semrawut, dll.

Menurut penuturan salah satu penulis buku tersebut Mbak Widowati, bahwa yang menjadi keprihatinan pihak-pihak ars86 tersebut memanglah demikian. Makanya mereka konsen dalam membuat buku edukasi kepada anak-anak karena anak-anak adalah potensi besar pengubah perilaku. Masuk di dunia mahasiswa terlalu sulit karena mahasiswa sudah merasa benar dengan pemikirannya dan asik dengan dunia sendiri. Kepedulian yang bisa ditumbuhkan kembali, dipupuk sedemikian rupa melalui media anak-anak. Dalam arti yang berbeda, biarlah kita yang mengalami masa semrawut pembangunan, semoga mereka kelak ketika dewasa sudah bisa merancang dengan baik mulai dari manusianya sampai kepada infrastruktur dan bangunannya.

Sedikit komunitas arsitektur yang peduli seperti ini. Tidak berlebihan jika saya mengapresiasi gagasan mereka yang peduli pendidikan anak, semoga banyak lahir arsitek-arsitek seperti mereka. Dan semoga gagasan idealisme membangun generasi muda lebih baik daripada generasi sebelumnya bisa menjadi kenyataan dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun