Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Masjid Agung Garut

6 Mei 2010   23:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:22 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_127616" align="alignright" width="300" caption="Masjid Agung Garut (dok.pribadi)"][/caption] Di sebelah kiri Babancong, ada bangunan besar yang selalu ada disetiap Alun-alun. Namanya Masjid Agung, saya berkesempatan melihat langsung dan merasakan betapa sejuknya udara didalam masjid tersebut. Mesjid merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur kota jaman kolonial, bisa jadi mesjid ini dibangun bersamaan dengan dibangunnya pendopo, perkantoran, dan penjara yang letaknya mengelilingi alun-alun. Kalau dari Arah Babancong, masjid di sebelah kiri dan penjara di sebelah kanan. Sementara Pendopo ada di belakang Babancong jika berdiri menghadap ke alun-alun. Yang uniknya lagi, selain unsur itu ada juga pohon beringin diantara Babancong. Babancong di apit oleh dua beringin besar. Kalau dilihat persis seperti pola alun-alun yang ada di Indonesia bagian manapun terutama jawa.  Perhatikan secara seksama maka keberadaan beringin seolah menjadi satu kesatuan yang padu dengan keberadaan Alun-alun itu sendiri. Dari catatan yang ditemukan di sekretariat DKM Mesjid Agung, perubahan signifikan terhadap bangunan mesjid terjadi pada 1979. Saat itu bentuk atap tajug tumpang tiga dirubah menjadi kubah dengan plat beton bertulang. Bentuk kubah ini pada tahun 1981 diubah kembali menjadi bentuk kupiah dengan atap seng gelombang. Terakhir kali mesjid ini direnovasi secara total pada tahun 1994 seperti bentuknya yang sekarang, dengan mengacu pada bentuk mesjid Timur Tengah (sumber disini) Saya masih ingat ketika seorang teman mengatakan bahwa untuk meletakan dua buah menara atasnya digunakan helikopter karena tidak ada yang bisa menyimpan tepat diatas menara tersebut. Saya melihatnya dari jauh, saya melihat dan membayangkan ketika helikopter menyimpan tepat diatas menara Masjid Agung tersebut. Masjid Agung biasa selalu digunakan untuk kegiatan keagamaaan islam. Masjid Agung ini menjadi sangat ramai ketika bulan Ramadhan. Inilah dokumentasi lainnya : [caption id="attachment_127617" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Agung Garut (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_127619" align="aligncenter" width="300" caption="Sisi Dalam Masjid Agung Garut (dok.pribadi)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun