Setiap hubungan akan memiliki masalah yang berbeda. Tentu, LDR adalah bagian dari masalah di dalamnya. Bagaimana tidak, kehidupan berkeluarga yang ideal tentunya adalah mereka yang lebih banyak memiliki waktu bersama. Namun, tidak bagi orang-orang yang menjalani hubungan jarak jauh. Meski katanya jarak bukan pemisah, tapi bagaimana pun jarak menjadi tantangan yang begitu berarti untuk sebuah ikatan dan pertemuan.
Mereka yang mampu membersamai keluarganya layaknya keluarga harmonis pada umumnya, akan menciptakan kecemburuan tersendiri bagi mereka yang tidak mampu menjalaninya. Keluarga yang menjadi rumah, tempat untuk berkeluh kesah dan penuh kasih sayang. Namun, mereka yang rela menjalani hidupnya tanpa pasangannya akan lebih terasa tantangan hidup dalam kesehariannya.Â
Beberapa dari mereka memilih berjarak karena resiko pekerjaan masing-masing. Hal yang perlu diketahui adalah, mereka tidak diminta memilih itu dengan sengaja. Karena berjauhan dengan pasangan, bukan hal yang mereka inginkan. Hanya saja, terkadang kita perlu lebih legowo, memandang kehidupan yang tidak selalu mulus, tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan.Â
Dunia seringkali mendewasakan kita dengan rasa sakit. Menguatkan di tengah kekhawatiran.Â
Lagi-lagi, bekerja bukan satu-satunya alasan mereka berjarak. Dan bekerja juga bukan hanya karena tentang uang, lebih dari itu terkadang orang butuh bekerja untuk merasakan arti kehidupan. Merasakan kebermanfaatan dalam hidup, salah satunya dengan bekerja-menyalurkan hobi dan cita-cita.
Pernahkah orang berpikir bahwa mereka yang LDR juga sangat menunggu hari dimana mereka memiliki kehidupan yang normal. Normal yang dimaksud, bisa bertemu layaknya keluarga yang lain. Meski, mereka yang berjarak terkadang lebih manis saat sudah bertemu. Lebih romantis, saat sudah berdua. Tapi, bukan jaminan pula mereka akan selalu bahagia karenanya.
Hubungan yang isinya adalah obrolan, bagi mereka yang berjarak, obrolan adalah candu yang semestinya.
Berusaha merangkul diri masing-masing, di tengah semua orang bisa berpelukan dan saling menghangatkan.
Beberapa orang akan mampu melewatinya dengan sangat baik, sedang mereka yang tidak suka berjarak, mereka bahkan merasa terpukul di setiap harinya. Bukan berarti menerima takdir mereka hanya bisa diam, tapi sudah pasti ada banyak pertarungan dalam pikirannya untuk segera keluar dari masalahnya.Â
Seseorang pernah berkata, saat pulang kerja kita butuh rumah untuk pulang. Meski terkadang rumah tidak selalu berbentuk bangunan, bisa saja rumah itu adalah pasangan kita. Tapi berbeda dengan mereka yang berjarak, yang mungkin untuk sekedar berkabar harus menunggu waktu luang yang bersamaan. Melepas penat setelah bekerja, memiliki tempat pulang, bukankah itu impian semua orang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H