Assalamualaikum sahabat kompasiana, di artikel ini saya ingin merangkum hasil pembelajaran di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Saya sangat tertarik mempelajari topik ini karena saya mengajar di tingkat SMA, yang mana seluruh siswi yang saya ajar sudah menstruasi dan mereka antusias terhadap kesehatan menstruasi. Terdapat 2 modul pada topik ini. yuk,,kita simak Pengelolaan Kesehatan Menstruasi SMA/K (Kemitraan dengan UNICEF)..
Modul pertama berjudul "Teman Sharing Siswi Dalam Menghadapi Manajemen Kebersihan dan Kesehatan Menstruasi". Anak remaja yang mengalami siklus menstruasi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang manajemen kebersihan dan kesehatan menstruasi (MKM) yang benar. Merasa malu dan tabu untuk bertanya pada orang tua dan guru. Bahkan ada siswi yang tidak mau masuk sekolah karena sedang menstruasi. Bahkan hasil penelitian UNICEF tahun 2015 lalu menunjukkan bahwa satu dari enam siswi memilih tidak masuk sekolah karena sedang menstruasi. Untuk itulah siswi perlu teman sharing untuk masalah menstruasi. Ada salah satu pengalam Pak Jetner, seorang guru PJOK SMPN 18 Kupang, siswi-siswinya pada tanggal tertentu meminta izin untuk tidak ikut berolahraga karena sedang menstruasi. Padahal beraktivitas saat menstruasi dapat memperlancar peredaran darah dan mengurangi rasa sakit ataupun kram. Tugas utama guru adalah mengedukasi murid sehingga guru bisa memberikan pemahaman dan mematahkan mitos yang menghambat siswi dalam melakukan aktivitas. Guru harus berani berbicara dan menjadi teman berbagi cerita sehingga murid berani bertanya seputar informasi menstruasi. Edukasi manajemen kesehatan menstruasi bisa dilakukan dengan obrolan ringan sehingga kegelisahan saat menstruasi hilang. Guru harus memulai pertanyaan manajemen kesehatan menstruasi ke murid karena terkadang murid malu bertanya mengenai hal tersebut. Â Informasi Manajemen Kesehatan Menstruasi bisa juga dilakukan dengan menggunakan aplikasi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, seperti penggunaan aplikasi pelacak menstuasi, sehingga guru dan siswi bisa mendapatkan informasi kebersihan dan kesehatan menstruasi dengan detail dan menarik, mengedukasi para siswi mengenai fakta dan mitos menstruasi. Â Aplikasi Pelacak Menstruasi bisa diakses oleh siswi, orang tua, dan guru.
Modul ke-2 berjudul "Menggunakan aplikasi Oky sebagai bahan ajar". Pada modul ini kita akan melihat bagaiamana guru bisa mendukung siswi untuk memahami manajemen kesehaan menstruasi. Masih banyak siswi yang tidak masuk sekolah dikarenakan masalah menstruasi. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017 lalu, 1 dari 5 anak perempuan tidak pernah berdiskusi tentang menstruasi dengan teman, guru, ataupun orang tua sebelum mendapatkan menstruasi yang pertama. Menstruasi sering kali dianggap topik yang kurang layak didiskusikan, malah ada sebagian guru laki-laki yang enggan membahas masalah menstruasi dengan siswi-siswinya. Padahal pembelajaran menstruasi untuk peserta didik sangat penting, sehingga peran guru sangat dibutuhkan. Berdiskusi mengenai masalah menstruasi dengan murid perempuan sangatlah penting untuk memberi pengetahuan yang benar seputar menstruasi dan juga pola hidup yang bersih serta sehat. Akibat kurangnya sosialisasi mengenai menstruasi kebanyakan murid perempuan sering ditakuti ketakutan seperti peralatan apa saja yang harus disiapkan ketika sedang menstruasi di sekolah, sikap teman yang kurang empati, sarana sekolah yang kurang memadai sehingga banyak siswi yang memilih untuk tidak sekolah saat menstruasi. Permasalahan seperti ini, perlu peran guru untuk mensosialisasikan manajemen kebersihan dan kesehatan menstruasi. MKM merupakan Manajemen Pengelolaan Kebersihan dan Kesehatan Menstruasi, tujuannya untuk mengedukasi anak dan remaja perempuan akan menstuasi, seperti cara mengganti pembalut, mencuci tangan, mengelola sampah pembalut, dan pola hidup bersih dan sehat saat menstruasi. Sebagai pendidik, guru wajib menghilangkan stigma dan tabu mengenai menstruasi yang masih beredar di masyarakat, untuk itulah guru perlu memberikan pemahaman mengenai kebersihan dan kesehatan menstruasi sehingga mematahkan mitos yang masih beredar. Salah satu contoh mitos saat menstruasi yaitu tidak keramas saat menstruasi. Hal tersebut merupakan mitos karena kebersihan tubuh sangatlah penting agar segar dan mencegah dari infeksi. Untuk membantu para pendidik dalam mengedukasi masalah menstruasi, para pendidik dapat menggunakan website Kemenkes RI, website UKS Kemendikbud Ristek, Buku saku dan aplikasi Pelacak Menstruasi atau OKY. Aplikasi OKY dapat memberikan informasi kredibel mengenai menstruasi, gratis, dan bisa diakses oleh orang tua dan guru juga. Melalui aplikasi pelacak menstruasi, peserta didik bisa mendapat informasi mengenai siklus menstruasi, kebersihan kewanitaan, informasi kesehatan reproduksi, mitos dan fakta, kontaka layanan tenaga ahli, dll. Â
Â
Sekian ringkasan materi "Pengelolaan Kesehatan Menstruasi SMA/K (Kemitraan dengan UNICEF)". Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H