Mohon tunggu...
Wildatussakinah
Wildatussakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kunjungi yaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Implementasi Keselarasan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu

10 Juni 2024   14:06 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman sekarang, banyak orang terutama para anak muda yang lupa bahkan tidak tahu asal usul  perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia karena Bahasa Malayu sudah mulai pudar dan punah, sedangkan Bahasa Indonesia itu sendiri sekarang sudah mulai dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing yang lebih gaul dan mudah di ingat serta di pahami, kasus seperti inilah yang membuat orang tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu, Artikel ini dibuat khususnya untuk para mahasiswa agar dapat mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan keselaran Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu, dengan begitu sejarah perkembangan Bahasa Indonesia tetap terjaga dan dilestarikan.

Pembahasan

Pada tanggal 28 Oktober 1928, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia resmi dijadikan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dalam sumpah tersebut, para pemuda menyatakan bahwa mereka berikrar dengan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia. Hal ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Hakim juga mengungkapkan Bahasa Indonesia sudah diakui secara resmi serta mulai berkembang semenjak Sumpah Pemuda di tanggal 28 Oktober 1928. Namun bukan berarti bahasa tersebut tidak eksis sebelumnya. Faktanya, Bahasa Indonesia adalah kelanjutan tidak langsung yang berasal dari Bahasa Melayu. Pada masa itu, Bahasa Melayu masih digunakan pada konteks yang tidak sama, yaitu sebagai Bahasa resmi ke dua oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, sedangkan Bahasa Indonesia digunakan pada luar pemerintahan oleh kelompok yang berusaha menyatukan Indonesia serta mencapai kemerdekaan (Rika Dwi Ananta, 2023).

Ada beberapa faktor yang mendukung dipilihnya Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan dan kemudian menjadi Bahasa Indonesia, dikemukakan oleh Isman sebagai berikut. Pertama, Bahasa Melayu adalah bahasa yang sistem bahasanya fleksibel dan sederhana. Kedua, berbagai Bahasa kelompok etnis yang juga memiliki kesederhanaan sistem sangat kecil jumlah penuturnya dan dituturkan di tempat terisolasi sehingga bahasa-bahasa tersebut tidak akan pernah dapat berkompetisi dengan bahasa Melayu sebagai basantara. Ketiga, bahasa kelompok etnis yang jumlah penuturnya banyak seperti Bahasa Jawa dan Sunda memiliki ketidakberuntungan karena kompleksnya sistem bahasanya dan juga adanya undak usuk bahasa (language levels). Hal seperti itu juga dikemukakan oleh Anwar (Indonesia, 2008).

Bahasa Indonesia saat ini merupakan bahasa resmi negara Indonesia dan bahasa nasional yang digunakan oleh lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu bahasa resmi ASEAN dan bahasa kerja di beberapa organisasi internasional, seperti PBB, UNESCO, dan OPEC. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, media massa, dan lembaga pemerintahan (Malang, 2023).

Peran mahasiswa sangat penting dalam menjaga keselarasan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu. mahasiswa adalah aset yang paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Mahasiswa salah satu bagian dari gerakan pemuda. Belajar dari masa lalu, sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran kaum muda yang menjadi bagian kekuatan perubahan. Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928 telah memberikan semangat nasionalisme bahasa, bangsa dan tanah air yang satu yaitu Indonesia.

Peran mahasiswa dalam implementasi keselarasan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu adalah sangat penting. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan keselarasan antara kedua bahasa tersebut:

1. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Karya Sastra

Mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengembangan karya sastra Indonesia yang menggunakan Bahasa Melayu sebagai inspirasi. Dengan demikian, mereka dapat membantu mengembangkan keselarasan antara Bahasa Indonesia dan Melayu melalui karya sastra yang berisi elemen-elemen budaya Melayu.

2. Pengembangan Dialek Bahasa Melayu

Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pengembangan dialek Bahasa Melayu yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat membantu meningkatkan keselarasan antara bahasa Melayu dan Indonesia melalui penggunaan dialek yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

3. Penggunaan Bahasa Melayu dalam Media

Mahasiswa dapat berkontribusi dalam penggunaan Bahasa Melayu dalam media massa, seperti televisi dan radio. Dengan demikian, mereka dapat membantu meningkatkan keselarasan antara Bahasa Melayu dan Indonesia melalui penggunaan Bahasa Melayu dalam program-program hiburan nasional.

4. Pengembangan Kursus Bahasa Melayu

Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pengembangan kursus bahasa Melayu yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat membantu meningkatkan keselarasan antara Bahasa Melayu dan Indonesia melalui pendidikan yang lebih baik.

5. Penggunaan Bahasa Melayu dalam Kebudayaan Nasional

Mahasiswa dapat berkontribusi dalam penggunaan Bahasa Melayu dalam kebudayaan nasional, seperti dalam acara-acara budaya dan festival. Dengan demikian, mereka dapat membantu meningkatkan keselarasan antara Bahasa Melayu dan Indonesia melalui penggunaan Bahasa Melayu dalam kebudayaan nasional.

Dengan demikian, peran mahasiswa dalam implementasi keselarasan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan Bahasa Melayu dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, melestarikan warisan budaya serta tetap menjaga sejarah perkembangan Bahasa Indonesia agar tidak punah.

Penutup 

Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia adalah Bahasa Indonesia yang telah tercantum dalam ikrar Sumpah Pemuda 1928. Bahasa melayu mulai digunakan di Asia Tenggara sejak Abad ke-7 dibuktikan dengan prasasti-prasasti yang ditemukan. Perkembangan Bahasa Melayu di wilayah Indonesia mempengaruhi serta mendorong rasa persaudaraan dan solidaritas kesatuan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, para pemuda Indonesia yang bergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun