Siswa dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi cenderung lebih efektif dalam menghadapi tantangan, aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelas, dan menjalin interaksi yang baik dengan teman-teman serta guru. Salah satu cara untuk mengembangkan rasa percaya diri tersebut adalah dengan memanfaatkan teknik self-talk positif. Beck (1976) dalam bukunya Cognitive Therapy and the Emotional Disorders menyatakan bahwa pola pikir positif dapat membantu individu mengubah cara pandang mereka terhadap tantangan dan stres, yang pada gilirannya memperkuat rasa percaya diri mereka. Hal ini juga berlaku bagi siswa, di mana mereka yang terbiasa menggunakan self-talk positif lebih yakin dengan kemampuan mereka, lebih termotivasi untuk belajar, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
Menurut Dale (2016), self-talk atau pep-talk merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membangun argumen berdasarkan bukti yang ada. Semakin kuat dan jelas bukti tersebut, semakin meyakinkan pesan yang disampaikan. Teknik self-talk ini berasal dari teori terapi perilaku kognitif, yang pada dasarnya berkeyakinan bahwa pola pikir manusia terbentuk melalui proses rangkaian Stimulus-Kognisi-Respon (SKR), yang saling terhubung dan membentuk jaringan di otak manusia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Royhan (2016), ditemukan bahwa rasa percaya diri siswa kelas VIII SMP Wiyata Karya Natar pada tahun ajaran 2015/2016 meningkat setelah mengikuti konseling kelompok yang dipandu oleh guru BK, dibandingkan sebelum mendapat konseling. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri sangat penting bagi siswa dalam proses belajar, karena hal ini mendukung keberhasilan mereka dalam menyelesaikan tugas perkembangan, baik di lingkungan pembelajaran, sosial, maupun keluarga. Meskipun demikian, masih ada siswa yang memiliki rasa percaya diri rendah, baik karena faktor pribadi maupun lingkungan. Penelitian ini penting untuk dilakukan guna meningkatkan rasa percaya diri siswa, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekolah maupun di sekitar mereka.
Selanjutnya, Meichenbaum (1977) dalam penelitian terkait terapi perilaku kognitif mengungkapkan bahwa self-talk merupakan teknik yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan rasa percaya diri. Dalam dunia pendidikan, ketika siswa mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif, mereka dapat meningkatkan keyakinan diri dan merasa lebih mampu menyelesaikan tugas akademik mereka.
Siswa yang terlatih menggunakan self-talk positif secara konsisten lebih mampu mengatasi stres dan kecemasan, baik dalam situasi sosial maupun saat menghadapi ujian atau presentasi. Dengan demikian, self-talk membantu siswa untuk tetap tenang, percaya diri, dan lebih terbuka saat berinteraksi dengan teman, guru, dan orang lain di sekitar mereka. Menurut Taylor & Brown (1988), individu dengan pandangan positif terhadap diri mereka sendiri cenderung menunjukkan pembawaan yang lebih baik dalam berbagai situasi, termasuk dalam beradaptasi dengan tantangan. Dengan menggunakan self-talk yang mendukung, siswa merasa lebih percaya diri dalam menghadapi ujian, tugas, atau situasi sosial yang sebelumnya dirasa menakutkan.
Â
Â
Daftar Pustaka
- Royhan,   H,   Masyah.   2016. Penggunaan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Percaya  Diri  Peserta Didik  Kelas  VII  SMP  Wiyata  Karya Kabupaten  Lampung Selatan. Journal Bimbingan  dan  Konseling,  3 (2)  317-330.
- Dale, Associates. 2016. Tuntunan Untuk Hidup Lebih Bermakna. Jakarta: PT.Gramedia.
- Beck, A. T. (1976). Cognitive Therapy and the Emotional Disorders. International Universities Press.
- Meichenbaum, D. (1977). Cognitive-behavior modification: An integrative approach. New York: Plenum Press.
- Taylor, S. E., & Brown, J. D. (1988). Illusion and well-being: A social psychological perspective on mental health. Psychological Bulletin, 103(2), 193-210.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H