Dimasa pandemi kita harus membiasakan dan menerapkan budaya 5M dalam kehidupan sehari-hari guna untuk mencegah penularan covid-19. Apa saja budaya 5M ? budaya 5M tersebut diantaranya adalah Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak ketika di tempat yang ramai, Menjauhi kerumunanan dan Mengurangi mobilitas.
Masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan budaya 5M, karena kurangnya edukasi kepada mereka tentang bahaya covid-19 dan bagaimana cara untuk mencegah penularannya. Sehingga, perlu edukasi terhadap penerapan budaya 5M dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa KKN MIT DR XII UIN Walisongo Semarang Kelompok 29 berinisiatif memberikan edukasi pentingnya menerapkan budaya 5M di masa pandemi covid-19 dan membagikan masker secara gratis kepada masyarakat pada tanggal 16 Juli 2021 di Desa Plosokerep, Kelurahan Winong, Kecamatan Boyolali.
Kegiatan ini mendapat dukungan dan respons yang baik dari masyarakat. "Dengan adanya edukasi budaya 5M dan pembagian masker ini, saya sangat senang dan mendukunng kegiatan ini. Ini merupakan salah satu ikhtiar lahiriyah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19" ujar salah satu tokoh agama Desa Plosokerep.
Dengan adanya kegiatan edukaisi budaya 5M dan pembagian masker ini, diharapkan kepada masyarakat agar meningkatkan kesadaran untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan membiasakan budaya 5M di masa pandemi covid-19. Karena mengingat masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dan angka positif covid-19 yang terus meningkat.
Penulis: Wildan Zulfikar, peserta KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI