Mohon tunggu...
Wildan Wirayudha Kusuma
Wildan Wirayudha Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa aktif Universitas Airlangga yang memiliki hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Mood di Masa Society 5.0

9 Januari 2025   10:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   10:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan mood atau kerap disebut dengan Mood Disorders sering dikaitkan dengan istilah "moody" oleh kaula muda. Mood Disorders adalah perubahan yang tidak normal dari emosi atau mood yang mengganggu kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Jika seseorang memiliki mood yang buruk, tetapi dapat menyelesaikan aktivitas dengan performa yang bagus, maka seseorang tersebut tidak mengalami gangguan mood. Mood seseorang akan selalu berubah-ubah seiring berjalnnya waktu.

Gangguan mood dapat diidentifikasi dengan menyadari emosi yang sedang kita alami. Jika kita melakukan suatu pekerjaan diawali dengan emosi positif, lalu setelah beberapa saat kita tiba-tiba enggan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah kita mulai, maka hal itu lah yang patut kita waspadai.

Penting diingat bahwa memiliki kesadaran akan adanya Mood Disorders lantas membuat kita dengan mudah melabeli diri sendiri dengan gangguan kesehatan mental tersebut, setiap kali merasakan gejala yang timbul. Psikolog sebagai pihak profesional memiliki wewenang dalam melabeli gangguan yang sering dialami para remaja dan dewasa muda ini.

Hal tersebut didasarkan pada adanya intensitas gangguan mood yang dialami masing-masing individu. Seseorang dikatakan memiliki gangguan mood ketika psikolog telah melakukan menegakkan diagnosis individu tersebut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari pada rentang waktu lebih dari 5 bulan.

Salah persepsi terkait gangguan mood

Gangguan mood, sebagai gangguan kesehatan menta, sering disalah artikan. Akibatnya banyak masyarakat yang melakukan overdiagnosed pada diri sendiri.

Salah persepsi ini telah terjadi sejak lama, akibatnya banyak orang yang memberikan masukan yang salah ketika ada seseorang yang bercerita terkait gangguan mood yang mereka hadapi.

Sayangnya mulai dari awal munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental di tahun 2020 hingga awal tahun 2025 ini belum ada penyuluh kesehatan mental yang bersuara terkair hal ini.

Kesalahan persepsi terkait gangguan mood ini harus segera dientaskan, akibat pemahaman yang kurang komprehensif mengenai Mood Disorders dan ilmu psikologi. Perlu adanya langkah preventif dalam mencegah kesesatan dalam isu kesehatan mental ini.

Kesalahan persepsi ini berdampak pada kemampuan individu dalam merugalasi emosinya. Banyak orang yang mendramatisir kondisi mental yang mereka rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun