Duduk di salah satu sudut coffee shop favorit saya, dengan aroma kopi yang menenangkan dan alunan musik indie yang lembut, saya menyadari betapa seringnya saya dan teman-teman menghabiskan waktu di tempat seperti ini. Di sini kami belajar, berdiskusi, dan kadang hanya sekadar mengerjakan tugas sambil menikmati segelas latte. Ada sesuatu yang menarik di balik fenomena ini. mengapa Gen Z begitu tertarik pada coffee shop sebagai tempat untuk belajar atau bekerja?
Lebih dari Sekadar Tempat Minum Kopi
Fenomena ini bukan hanya soal kopi. sebagian dari Gen Z Indonesia menganggap coffee shop sebagai ruang alternatif untuk bekerja dan bersosialisasi. Tempat ini menawarkan suasana yang mendukung produktivitas, dengan Wi-Fi cepat, colokan listrik, dan lingkungan yang terkesan profesional namun santai. banyak juga Gen Z yang lebih memilih coffee shop untuk menghindari distraksi di rumah atau kampus.
Bagi saya, coffee shop menciptakan semacam "zona netral". Di rumah, selalu ada godaan untuk rebahan, sementara di kampus, kebisingan bisa menjadi penghalang konsentrasi. Namun di coffee shop, saya merasa berada di antara dua dunia. cukup serius untuk fokus, tetapi tetap cukup santai untuk merasa nyaman.
Rutinitas dan Produktivitas
Pengalaman saya mengerjakan tugas kuliah di coffee shop mencerminkan apa yang dirasakan banyak orang. Pada awalnya, saya hanya mencari tempat dengan koneksi internet yang stabil. Namun lambat laun, saya mulai menyadari bahwa suasana yang dihadirkan coffee shop membantu saya lebih fokus. Setiap kali merasa bosan, saya cukup memesan minuman baru atau melihat sekeliling untuk mendapat sedikit inspirasi. Seolah-olah ada ritme produktivitas yang tak terucapkan di setiap meja di sekitar saya.
Saya juga memperhatikan orang-orang lain. Ada yang sibuk mengetik di laptop, mengulas dokumen, atau bahkan menggambar sketsa di iPad mereka. Ada semacam solidaritas tersirat disini bahwa kita semua meskipun tak saling kenal, seolah sedang berusaha mencapai sesuatu.
Coffee Shop dan Identitas Sosial Gen Z
Coffee shop kini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga simbol gaya hidup. Dalam konten yang sedang tren di media sosial, suasana "aesthetic" coffee shop sering kali menjadi konten Instagram atau TikTok. tempat-tempat seperti coffee shop juga menjadi ruang yang mencerminkan identitas sosial, terutama bagi generasi muda.
Namun, aspek ini juga mengundang kritik. Beberapa orang menganggap tren ini sebagai bentuk konsumerisme yang tak perlu. Di sisi lain, bagi Gen Z, coffee shop adalah cara untuk mendukung UMKM lokal sambil tetap mendapatkan ruang produktif yang mereka butuhkan.