Pada tahun ini, Jalan Margonda Raya, Depok mendapat wajah yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan itu terlihat dari dihilangkannya pembatas jalan yang memisahkan antara pengguna lajur cepat dan lajur lambat. Hal itu akibat dari penataan dan pelebaran trotoar yang di lakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Upaya ini bagian dari branding yang terus disosialisasikan oleh pemkot depok yaitu "Depok sebagai Friendly City". Dengan adanya penataan dan pelebaran trotoar ini, diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki yang mengakses jalan itu terutama bagi penyandang disabilitas.
Pembangunan yang dilakukan oleh DPUPR Kota Depok  itu sempat mengundang beberapa polemik, diantaranya keluhan dari sebagian masyarakat karena menambah buruk kemacetan. Terlebih Jalan Margonda Raya merupakan akses utama bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta maupun di Bogor.
Di sisi lain, akibat dari pembangunan trotoar justru mengganggu dan menghalangi akses masuk ke SDN Pondok Cina 1, yang ada disebelah Gramedia. Pintu gerbang masuk ke sekolah itu menjadi terhalang dan membuat para siswa, guru, dan orang tua murid yang keluar masuk menjadi kesulitan.
Meskipun begitu, pembangunan trotoar margonda tetap dilanjutkan hingga saat ini. Dilansir dari portal berita remis kota depok, berita.depok.go.id, kini penataan trotoar itu sampai pada tahap menutup lobang trotoar di sepanjang jalan dengan vangkom atau manhole.
"Lubang vangkom atau bak kontrol saluran air, lubang vangkom ini akan kami tutup permanen. Saat ini tutup vangkom yang sudah jadi untuk di Jalan Margonda Raya segmen 1, mulai kami pasang sejak Kamis (15/12) kemarin," kata Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty, Jumat (16/12/22).
Walaupun penataan trotoar Margonda belum rampung sepenuhnya. Wajah baru trotoar Margonda sudah mulai terlihat, kini trotoar Margonda tampak lebih luas dan rapih dari sebelumnya. Selain itu, trotoar juga sudah bisa digunakan kembali untuk pejalan kaki.
Namun, dengan catatan pihak penanggungjawab lebih memperhatikan keamanan serta kebersihan trotoar itu. Sebab masih terdapat beberapa besi berserakan dan lubang yang cukup dalam, kalau tidak hati-hati justru berpotensi membahayakan pejalan kaki yang berlalu lalang.
Meskipun saat ini trotoar margonda tampak lebih luas, pembangunan trotoar itu tetap menuai berbagai komentar dari masyarakat sekitar. Salah seorang pejalan kaki, Baihaqi (26) mengatakan pembangunan trotoar ini dinilai sangat bermanfaat bagi pejalan kaki, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan atau disabilitas.
"Saya senang dan puas dengan pembangunan trotoar Margonda ini. Karena bermanfaat banget bagi kami pejalan kaki, juga trotoar yang sekarang ramah untuk penyandang disabilitas karena didukung fasilitas yang ada," ujar Baihaqi.