teman teman semua! disini saya akan sedikit bercerita mengenai pengalaman pribadi saya tentang kesendirian. Siapa sihh yang belum pernah merasakan kesepian? Pasti dari teman teman semua pernah merasakannya yang dimana ketika kita merenung di malam hari kita akan merasakan kesendirian tersebut karena kehadiran diri kita sendiri secara murni, tanpa adanya gangguan atau pengaruh dari orang lain. Tetapi sebelum masuk ke dalam ceritanya apakah kalian sudah tahu apa itu kesendirian?Â
HaloMenurut saya pribadi kesendirian adalah perjalanan ke dalam diri kita sendiri, seperti petualangan ke dalam kegelapan yang misterius. Saat kita melangkah ke dalamnya, kita akan menemukan keheningan dan tidak bisa berinteraksi dengan siapapun. Ini yang saya alami ketika saya memasuki awal perkuliahan di masa pandemi covid-19.Â
Awal cerita ketika saya sedang di kampus, saya benar-benar merasa kesepian karena belum mempunyai teman dekat dan hanya sekedar menyapa dan berbincang biasa. Disitu saya melihat teman-teman diperkuliahan yang terlihat sudah dekat sekali dan perlahan mengenali satu sama lain dan seiring berjalannya waktu mereka sudah memiliki circlenya masing-masing. Disini saya merasa bingung dan bertanya kepada diri saya sendiri apakah ada yang salah dengan diri saya? Kenapa mereka bisa cepat memiliki teman dekat atau memiliki circle.Â
Walaupun saya sudah berusaha untuk berbaur dengan mereka tetapi saya belum memiliki teman yang dekat dan merasa berbeda sekali dengan zaman waktu sma yang dimana saya memiliki teman yang dekat ketika awal masuk sekolah.Â
Kemudian ada satu momen yang membuat saya sangat merasa kesepian yaitu ketika saya baru saja putus  dari pasangan saya yang sering sekali menghabiskan waktu berdua adalah salah satu momen yang paling berharga dalam hidup saya. Ketika kami bersama, saya merasa tidak pernah sendirian, dan itu adalah perasaan yang luar biasa. Namun, ketika hubungan itu tiba-tiba runtuh, rasanya seperti saya seolah-olah jatuh ke dalam lubang yang dalam dan gelap. Semua yang dulu terasa indah menjadi kelam, dan kesepian pun datang begitu saja.
Setiap hari terasa sulit, dan sering kali saya merasa terjebak dalam perasaan kesepian yang selalu menemani. Namun, saya bertekad untuk tidak membiarkan kesepian mengendalikan hidup saya. Tetapi terkadang saya pernah merasa putus asa dan mulai mempertanyakan kenapa tuhan seperti tidak adil terhadap kehidupan saya, melihat teman-teman yang sudah memiliki pasangannya masing-masing dan terlihat hidup senang dan bahagia yang dimana saya hanya melihat dari satu sisi saja bukan dari sisi lain.Â
Kemanapun saya pergi selalu saja sendiri dan merasa seperti orang introvert. Hari demi hari, saya memutuskan untuk bangkit dan melawan perasaan tersebut. Saya mulai mencari hobi baru, berinteraksi lebih banyak dengan teman-teman kemudian disini saya mendapatkan teman dekat dan dari situlah saya mendapat dukungan untuk bisa keluar dari rasa kesepian tersebut. Ini adalah perjuangan yang tidak mudah, tetapi dengan tekad dan waktu, saya mulai merasa lebih kuat dan mampu untuk melepaskan diri dari lubang kesepian yang gelap.Â
Saya belajar banyak tentang diri saya sendiri selama proses ini, dan saya menyadari bahwa saya bisa menjadi lebih mandiri dan bahagia meskipun tanpa seorang pacar. Kesepian itu tidak lagi menguasai hidup saya, dan saya akhirnya bisa bangkit dari masa-masa sulit tersebut.Â
Tetapi ada satu hal yang membuat rasa kesendirian bukan selalu hal yang negatif karena, melalui momen-momen kesepian tersebut, saya belajar begitu banyak hal tentang diri saya sendiri. Ketika kita ditinggalkan dalam kesunyian, kita memiliki kesempatan untuk merenung dan mendalami perasaan serta pemikiran kita. Saya menemukan bahwa dalam ketenangan kesendirian, saya dapat merenung tentang impian, tujuan, dan nilai-nilai hidup saya.