Mohon tunggu...
Riley Allen
Riley Allen Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Book is my life

Selanjutnya

Tutup

Nature

PMM UMM 95 Mengajak Masyarakat di 4 Desa Jatim untuk Mengganti Kantong Plastik dengan Totebag

19 Agustus 2020   21:40 Diperbarui: 19 Agustus 2020   22:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah plastik merupakan salah satu sumber pencemaran dan permasalahan lingkungan  hidup yang dihadapi orang indonesia.  Menurut  KLHK jumlah  sampah plastik yang ada di Indonesia  pada tahun 2020  mencapai  67,8 Juta Ton. 

Masalah tersebut terjadi pula pada 4 desa di Jatim antaranya Desa Wonokoyo timur kec. Beji kab. Pasuruan , Desa Balongasem Kec. Lengkong Kab. Nganjuk, Desa Kedung Sugo Kec. Prambon Kab. Sidoarjo dan Desa Sumberoto, Kec Donomulyo, Kab Malang. Banyak dari masyarakat yang masih kurang sadar akan dampak dari  sampah plastik.

Jika tidak aada perubahan, maka banyaknya sampah plastik di beberapa desa tersebut akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah, menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah, hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik, ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya, dan pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir. 

Terdapat tiga prinsip untuk mengurangi sampah plastik yaitu memakai kembali, mengurangi pemakaian, dan mendaur ulang. Inilah penanggulangan sampah plastik yang paling efektif. Semuanya akan berjalan apabila 3 prinsip ini disertai sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Sebagai akademisi, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) atau disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan jenis program Bhaktimu Negeri, akhirnya membuat PMM UMM Kelompok 95 gelombang 6 yang juga di bimbing oleh Dosen Pembmbing Lapang (DPL) Ibu Nawang Sulstyani, M.pd  melakukan salah satu program untuk mengatasi masalah sampah  plastik dengan gerakan Zero Waste, yaitu mengganti kantong plastik dengan totebag. Terlebih pada saat pandemi Covid sekarang ini, dengan mengganti kantong plastik dengan totebag dapat memimalkan penyebaran covid karena totebag dibawa dari rumah masing-masing.

Zero waste adalah  salah satu filosofi yang mengajak kita untuk mendesain dan mengelola produk-produk secara sistematis demi menghindari dan mengurangi jumlah dan dampak  buruk dari sampah juga  material-material habis pakai. 

Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, tetapi menjaga sumber daya dan melestarikan alam. Bertepatan dengan Hari Kemerdekan, program kerja ini dilakukan dengan memberikan edukasi melalui whatsapp dan brosur yang di bagikan pada masyarakat yang berisi tentang pengertian zero waste, dampak sampah plastik, solusi untuk mengatasi sampah plastik dan manfaat totebag.

Tm PMM  UMM 95 foto bersama  salah satu warga  pada  saat Pembagian Totebag sebagai  pengganti totebag | dokpri
Tm PMM  UMM 95 foto bersama  salah satu warga  pada  saat Pembagian Totebag sebagai  pengganti totebag | dokpri

Totebag memiliki banyak manfaat untuk di gunakan. Seperti untuk  berbelanja, dengan menggunakan totebag pada saat berbelanja, maka dapat mengurangi sampah plastik. Kemudian totebag itu kuat dan tahan lama karena di buat dari bahan yang tidak mudah sobek, harganya terjangkau dan hemat  karena bisa di di cuci kembali, dan terakhir praktis karena mudah di lipat dan disimpan. 

Totebag juga bisa di desain menarik, karena itu dapat menambah estetika sehingga dapat menambah penampilan pengguna. "Cara ini mungkin terlihat kecil namun, dengan membiasakan diri untuk membawa tas belanja, masyarakat tidak hanya dapat mengurangi tumpukan tas plastik saja, tapi juga membantu menyelamatkan masa depan generasi mendatang", ujar Wildan sebagai Koordinator Tim PMM UMM 95.

Baik Tim PMM UMM 95 maupun masyarakat sangat antusias dengan adanya program ini. Menurut ibu Suwarsih "Ini program yang bagus, bisa di contoh juga terutama orang seperti saya yang mempunyai toko, baik penjual pembeli bisa lebih hemat." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun