Sampai akhir tahun 1961, British Racing Motors yang biasa disingkat BRM telah mengikuti sebanyak 37 kali kejuaraan dunia dan menghabiskan dana sebanyak 1 juta poundsterling namun apesnya mereka hanya memenangi balapan sebanyak satu kali.Â
Tim ini awalnya dipersiapkan untuk mendapat prestise dari keahlian teknik dari Inggris namun kenyataannya tidak demikian karena mereka malah mahir dalam membuat mobil F1 yang tidak dapat diandalkan dan mereka pada akhirnya jada bahan ejekan di paddock.
Penyokong dana tim ini, Sir Alfred Owen menjadi murka dan sudah tidak dapat menoleransi lagi. Dia memberitahu desainer Tony Rudd bahwa BRM harus menang dua balapan di tahun 1962 dan jika tidak dia akan menutup tim ini dan pada akhirnya sang desainer membuat BRM P57 yang hadir bagaikan pahlawan bagi tim ini.
Diperkenalkan pada tahun 1961untuk menyambut regulasi baru yang mana mobil diharuskan bermesin 1,5 liter, BRM P57 ini merupakan mobil F1 dengan tampilan biasa saja dan dilengkapai dengan pipa knlapot yang menghadap ke atas yang tak biasa yang diuji coba hanya sebentar dan pada akhirnya ditinggalkan karena sering copot.Â
Pada awalnya mobilini dipasang mesin Coventry Climax empat silinder sebelum mereka beralih ke mesin V8 buatan mereka sendiri. Pada musim itu meskipun pembalap mereka Graham Hill telah mengerahkan usaha terbaiknmya namun dia tidak dapat menandingi dominasi dari Ferrari 156.Â
Pada saat itu pula Owen Organisation yang mana merupakan ahli mesin kelas kakap diblaik setiap mobil BRM bekerja keras untuk membuat mesin V8 dan berusaha menjaga berat setiap kompenen seminimal mungkin untuk memastikan RPM berada di kondisi maksimal.Â
Mesin baru yang mereka buat sebenarnya muncul sekilas di tahun 1961 namun mereka merasa mesin tersebut belum siap balapan hingga tahun 1962. Pada tahun 1962 BRM P57 hampir secara langsung menjadi penantang kejuaraan meski dengan transmisi 5 percepatan milik BRM yang kuno dan berat.
Graham Hill memulai musim 1962 dengan memenangi balapan non-kejuaraan di Goodwood dan Silverstone dan diikuti dengan kemenangan kejuaraan pertama musim pembuka di Zandvoort.Â
Mereka barangkali dapat menggandakan kemenangan meeka namun sayangnya bayang-bayang dari mobil BRM yang rapuh tidak pernah menjauh.Â
Di GP Monako jika tidak mengalami kegagalan mesin Graham Hill bisa memenagi balapan tersebut. Di Belgia kegagalan pembakaran di dalam mesin memaksa dia tetap berada di posisi kedua dan di GP Perancis penghubung katup gas yang gila menolaknya untuk menang.Â
Meski demikaian jika diawal musim pertama penampilan tim ini tidak sempurna maka di pertengahan kedua penampilan mereka lebih dari yang mereka buat.Â