Mini Cooper S memulai debutnya di tahun 1959. Mobil ini memakai mesin seri A 850cc yang hanya menghasilkan tenaga 34 tk.
 Meskipun demikian seorang pemilik tim balap dan juga perancang mobil yang bernama John Cooper menemukan potensi dari mobil ini. Mini ini memiliki pengendalian yang sangat hebat dan dengan bodinya yang ringkas membuat mobil ini sangatlah lincah.Â
John Cooper terkesima dengan mobil itu dan menjadikannya sebagai mobil di tim reli yang dia bentuk dan dia juga menyetel mobil ini agar memiliki tenaga yang lebih besar supaya menjadi lebih bersaing. Pada tahun 1963, Mini Cooper S diluncurkan.Â
Mobil ini mendapat tambahan tenaga yamg lebih besar dari model sebelumnya. Menggunakan mesin berkapasitas 1071 cc yang menghasilkan tenaga 70 tk yang tidak hanya membuat mobil ini lebih kompetitif tapi juga membuat mobil ini dapat melesat lebih cepat.Â
Ditambah pula dengan bobot mobil yang ringan dan dimensi yang kecil membuat mini mobil ini lincah saat bermanuver di tikungan.
 Tahun 1964, Mini mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti reli Monte Carlo dan banyak pihak yang meremehkannya.Â
Banyak orang menganggap bahwa mobil ini hanyalah mobil yang dikendarai di jalanan perkotaan sehingga mereka ragu apakah mobil ini dapat bertahan di jalanan Monte Carlo yang keras.Â
Ditambah lagi banyak tim yang membawa mobil dengan spesifikasi lebih tangguh seperti Ford Falcon, Mercedes-Benz 300 SE,Volvo 544,dan Volkswagen 1500.Â
Tim Mini menerjunkan tiga pembalap yaitu Patrick Hopkirk, Rauno Aaltonen and Tony Ambrose. Pada stage pertama semua pembalap tim Mini berhasil finis dan dimenangi oleh Ford Falcon sedangkan Mini Cooper S yang dikendarai oleh Patrick Hopkirk finis di urutan kedua dengan hanya selisih enam belas detik. Â
Di stage berikutnya Ford Falcon yang dikendarai oleh Bo Ljungfeldt finis tujuh belas detik di depan Mini milik Hopkirk. Namun menurut rumus handicap yang ditujukan untuk menyamakan perbedaan besar antara tenaga dan bobot mobil pesaing, Mini Cooper S milik Hopkirklah yang memimpin klasemen keseluruhan.Â