Mohon tunggu...
Wildan Muhlis
Wildan Muhlis Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kemana Larinya Hasil Tambang Kita?

11 November 2016   07:17 Diperbarui: 11 November 2016   07:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertambangan. Eksplorasinya timbulkan polusi air, pendiriannya rusak lapisan tanah, aktifitas operasional dan produksinya cemari udara dan saat aktifitas penambangan berakhir, hasilnya adalah -- keanekaragaman hayati yang berkurang. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan, lalu kenapa aktifitas ini terus dilangsungkan? Bagaimana nasib para petani yang air dan tanahnya tercemar? Tidakkah para penambang itu peduli dengan lingkungan dan alam yang mereka tinggali?

Saya menulis ini ditemani laptop kesayangan, sesekali menengok ke telepon genggam, barangkali ada pesan baru yang masuk, atau email penting yang terlewat dibaca. Kondisi disini hujan, sayangnya tak begitu sejuk, karena daerah kota sudah terlalu banyak bangunan dan mungkin air hujannya pun tak begitu sehat. Di daerah kota tentu jarang atau mungkin tidak ada aktifitas penambangan, dan saya membayangkan kalau hujan di area penambangan akan memiliki kadar asam yang tinggi, artinya kesehatan masyarakat dan makhluk hidup sekitar pertambangan -- dalam keadaan terancam.

Tiba-tiba terbersit dalam pikiran, Bukankah sebaiknya segala aktifitas penambangan dihentikan saja? alangkah lebih indah membiarkan alam dalam keteraturannya.

"Aww!!"

Huh, cukup sering terjadi, saat jari mulai agak berkeringat dan kulit ari kaki langsung menyentuh lantai, ada sengatan listrik ringan yang menyembur, mungkin ada bagian komponen listrik yang bocor di laptop saya, dan yang membuat bingung adalah, kenapa lapisan atas laptopnya bukan dari bahan plastik atau fiber saja? kan kalau bahannya isolator ngga perlu kejadian kesetrum segala. Bener ngga?

Agak lama memandangi dan sedikit mengutuki laptop ini.

Kalau bagian penutup luar laptop mungkin masih bisa diganti dengan bahan seperti plastik atau fiber. Bagaimana bagian dalamnya? apa bisa diganti dengan bahan lain?

Papan sirkuit yang ada di laptop ini dan juga di banyak barang elektronik lainnya, mungkinkah bisa berfungsi tanpa adanya logam? mungkinkah merdunya alunan musik bisa sampai ke telinga tanpa tembaga di kabel penghantar? bagaimana laptop ini bisa beroperasi tanpa charger? Bagaimana pembangkit listrik bisa menghantarkan arus listrik tanpa adanya kabel yang membentang panjang menerangi pelosok-pelosok negeri. Lalu, darimana datangnya logam-logam ini?

"What!!?"

Saya coba membayangkan kembali dunia ideal yang tadi sempat terpikirkan. Tanpa adanya aktifitas penambangan, boleh jadi alam ini berada dalam kondisi yang sangat teratur, namun mungkinkah kita dapat membaca dan beraktifitas di malam hari tanpa adanya penerangan? bisakah kita berangkat haji ke tanah suci dalam hitungan jam -- tanpa bantuan pesawat terbang? bisakah para pengantin menyambut tamu dengan riasan yang apik tapa bantuan make up? ya, faktanya make up yang sering dipakai untuk mematut diri ternyata mengandung banyak zat dari hasil penambangan. Tanpa aktifitas penambangan, bisakah saya mengetikkan tulisan ini kemudian Anda membacanya di gadget kesayangan Anda?.

Pertanyaan-pertanyaan ini membuat saya sadar, bahwa hasil penambangan bukan sesuatu yang percuma, ia begitu dekat dengan keseharian kita bahkan sampai melekat di wajah-wajah kita. Hasil penambangan membantu kita untuk terus berinovasi, mambantu memenuhi semua kebutuhan kita dari yang paling mendasar hingga yang paling mewah seperti berlian, bahkan ia melindungi kita lewat alutsista perwira negeri ini.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun