Kondisi diperkotaan saat ini sangat minim penghijauan. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu alasan mengapa laju pertumbuhan wilayah perkotaan berdampak besar terhadap kondisi lingkungan. Alam telah menjadi korban dalam pemenuhan kebutuhan manusia seperti perumahan dan pangan, sedangkan hasil panen semakin menurun.
Pilihan lain untuk berkebun adalah menggunakan bagian atas bangunan, biasanya terdapat lahan yang luas atau biasa disebut dengan Rooftop dapat digunakan sebagai taman mini. Selain untuk penghijauan, rooftop dapat digunakan sebagai tempat bersantai di waktu senggang, misalnya dengan mengubah lahan kosong menjadi area rekreasi. Pemanfaatan Rooftop tersebut dapat menghiasi bangunan dan memberikan elemen estetika.
UIN Walisongo Semarang merupakan kampus yang melaksanakan program Green Campus. Program ini berdampak besar pada kondisi lingkungan saat ini, khususnya di kampus. Seperti yang kita ketahui, Green Campus adalah perkembangan atau perubahan yang dilakukan di lingkungan kampus. Kampus adalah tempat di mana sivitas kampus beraktivitas di lingkungan yang sama. Berbagai permasalahan membutuhkan ide dan solusi dari warga kampus.
Dalam hal ini, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang memiliki gedung yang sangat besar, namun gedung tersebut memiliki rooftop yang belum dioptimalkan penggunaannya. Rooftop tersebut bisa dimanfaatkan sebagai taman atau kebun mini dan penambahan gazebo, merupakan tempat yang berguna bagi warga kampus untuk bersantai, mengerjakan tugas dan lain-lain yang dimanjakan dengan taman dan pemandangan kota Semarang dari atas.
Keuntungan dari pengembangan rooftop ini adalah mudah untuk mendapatkan bahan pangan dari sana, membantu mengurangi polusi udara, lahan rooftop terlihat hijau, membuat bangunan terlihat alami, sejuk, dan nyaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H