Mohon tunggu...
WILDAN MIFTAH
WILDAN MIFTAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Budidaya Hidroponik

19 Agustus 2022   22:22 Diperbarui: 24 Agustus 2022   18:38 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, sebagai negara agraris, pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia.Sektor pertanian sebagai sumber penghasilan bagi beberapa masyarakat, Namun, cara lain untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian, bercocoktanam secara hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik dapat dipertimbangkan. Mengingat, seiring meningkatnya taraf ekonomi telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pangan sehat seperti sayuran dan buah–buahan. di kota–kota besar,bahkan sentra pertanian alih fungsi lahan menjadi pemukiman sudah tidak terelakkan lagi.

Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem tersebut. Sistem ini dapat menguntungkan dari kualitas dan kuantitas hasil pertaniannya, serta dapat memaksimalkan lahan pertanian yang ada karena tidak membutuhkan lahan yang luas.

Budidaya hydroponic biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar–benar terlindung dari pengaruh hujan, hama penyakit, iklim dan lain–lain. Keunggulan dari budidaya dengan menggunakan sistem hidroponik diantaranya mutu produk seperti bentuk, ukuran, rasa,warna, kebersihan dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca. Selain itu, tidak tergantung musim tanam dan panen, sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar. Air dalam budidaya hidroponik tersikulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran dapat berkembang didalam larutan nutrisi, karena disekitar perakaran terdapat selapis larutan nutrisi maka sistem dikenal dengan nama NFT. Kelebihan air akan mengurangi jumlah oksigen. Bahkan, tanpa media tanah dapat dipelihara sej umlah tanaman lebih produkti. Sistem dari tanaman hidroponik ini harus bebas pestisida sehingga tidak ada serangan hama dan penyakit.

Hal krusial yang selama ini dikhawatirkan adalah pemasaran. Karena itu, pasar selalu ada asal produksinya sesuai dengan permintaan pasar. Pasar di Indonesia tumbuh 20% per tahun. Hal ini mengindikasikan semakin orang sejahtera maka gaya hidup sehat akan terus meningkat dan pada gilirannya akan membutuhkan sayuran dan buah-buahan yang sehat. Hidroponik dengan parameter yang terukur menjadi jawaban dari kebutuhan gaya hidup sehat tersebut. Indonesia,  jika digarap dengan benar menjadi negeri dengan potensi yang luar biasa. Singapura yang tidak punya lahan bisa ekspor produk pertanian, apalagi Indonesia yang dikaruniai 10 jam terkena sinar matahari, air dan udara yang luar biasa. Untuk itu, kita harus memanfaatkan karunia ini untuk membangun negeri agraris ini dengan teknologi dan parameter yang tepat.

Dampak lain yang diharapkan dari kegiatan pelatihan hidroponik tersebut yaitu kesadaran warga dalam mengelola lahan sempit dan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di rumah dan menjadikan hasil yang bernilai, sehingga nantinya dapat memproduksi sayuran melalui teknik hidroponik sebagai sumber penghasilan tambahan bagi ekonomi rumah tangga.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memecahkan problema yang dihadapi sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan desa tanpa kemiskinan.

tes-62ffa881a1aeea6c495c0218.jpg
tes-62ffa881a1aeea6c495c0218.jpg
tes-2-62ffa89508a8b54ecf472632.jpg
tes-2-62ffa89508a8b54ecf472632.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun