Oleh : Wildan KhadarismanÂ
"Percaya diri", mungkin sudah tak asing terdengar ditelinga kita. Namun, kata-kata tersebut memiliki makna penting dan hal yang begitu tidak bisa dilepaskan dari genggaman seseorang dan bisa mengubah kepribadian, tentu juga bisa mengetahui watak seseorang.
      Banyak orang meragukan rasa percaya dirinya ketika melihat orang lain jauh lebih hebat dan sempurna dibandinkan dirinya. Tentunya ini akan berdampak pada psikis kita jika terus merasa rendah. Sering kali kita berpikir dan bertanya pada hati kecil kita
"Mengapa mereka begitu hebat? Sedangkan aku merasa bodoh"
"Aku ingin seperti mereka. Tapi, aku hanya orang miskin yang tidak bisa merasakan semuanya"
"Aku yakin, tapi sering kali keyakinanku goyah begitu saja"
      Nyatanya, tidak harus menyalahkan diri kita yang terus menurus harus menelan rasa tidak percaya diri ini. Semua orang berhak merasakan seluruh isi dunia ini tanpa terkecuali, asalkan seseorang harus bisa menguasai keyakinan percaya diri dalam menumbuhkan jati dirinya.
      Percaya diri adalah hal yang akan muncul dengan sendirinya. Memang, setiap manusia akan memiliki rasa percaya diri berbeda dengan proses pertumbuhan. Sebetulnya, rasa percaya diri itu akan muncul akibat dari polarisasi lingkungan setempat dengan dikombinasikan oleh peristiwa sehari-hari.
      Kadang-kadang kita tidak menyadari rasa percaya diri ini tumbuh berkembang dan diresapi oleh naluri kita yang membuat ebih memhami apa yang diinginkan oleh lingkungan.
Tetapi, karena nafsu kita yang begitu kuat dan hebat, itu sebabnya kita tidak bisa merasakan percaya diri itu dengan kuat.
      Butuh waktu yang lama untuk memahami jati diri kita dalam rasa percaya diri dan tentunya kita terus berusaha mengembakan apa yang menjadi bakat dalam diri kita. Karena percaya diri akan mulai kuat ketika melihat bakat yang kita kuasai dan bisa dikembangkan.