Mohon tunggu...
Wildanil Husna
Wildanil Husna Mohon Tunggu... Guru - Guru Agama Islam

Saya suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi Antar Materi- Kesimpulan-Refleksi Modul 1.1

28 Juni 2024   17:30 Diperbarui: 28 Juni 2024   18:13 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

  • Sebelum mempelajari modul 1.1, saya memiliki kepercayaan bahwa murid yang pintar itu murid yang nilai ujian atau ulangannya bagus diatas KKM, dan agar murid bisa menjadi pintar, murid harus rajin belajar dirumah dan di sekolah, mendengarkan apa yang diajar oleh guru. Pada pembelajaran di kelas biasanya saya lihat tingkatan kelasnya, kalau dikelas Lower Grade saya menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru, biasanya menulis bercerita, terkadang anak-anak saya suruh untuk menceritakan ulang, tapi di kelas ini masih belum menggunakan model diskusi atau kelompok, kalaupun kelompok biasanya seperti saat saya buat kuis itu baru berkelompok. Kalau di kelas Upper Grade siswa sudah bisa diarahkan jadi terkadang saya menggunakan cooperative learning yang kegiatannya dilakukan oleh semua siswa. Saya hanya mengamati selama proses pembelajaran berlangsung memang benar tidak semua siswa aktif baik saat diskusi kelompok maupun dalam presentasi dan Tanya jawab. Masih ada sebagian siswa saja yang aktif, dan yang lainnya menunjukkan sikap pasif. Saya tidak pernah mengidentifikasi minat dan bakat anak sebelum memulai pelajaran, karena saya beranggapan bahwa bakat dan minat itu diasah dan diarahkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Saya beranggapan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah hanya dapat dilakukan dengan kegiatan remedial, walaupun nilai remedial yang diperoleh justru lebih kecil dari sebelumnya, hal itu bisa saya bantu dengan memberikan beberapa tugas kepada anak. Apabila tugas yang saya berikan tidak dikumpulkan tepat waktu, saya akan memberikan tugas yang sama untuk dikerjakan ulang. Dan saya baru sadar bahwa apa yang telah saya lakukan itu dapat membuat murid merasa terbebani dan motivasi belajarnya jadi kurang saat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas saya.

  1. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini? 

  • Setelah saya mempelajari modul 1.1.ini, saya belajar dari  filosofi pendidikan KHD, dimana beliau beranggapan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh kembangnya atau kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya). Semua anak memiliki keunikannya masing-masing bahkan itu bisa jadi keunggulannya kelak, sehingga proses pembelajaran yang yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid akan menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sekarang saya menyadari bahwa zaman sudah berubah, murid kita sekarang adalah generasi Z yang hidup di tengah-tengah era globalisasi dan kecanggihan teknologi . Saya menyadari, saya bukan satu-satunya sumber belajar bagi mereka, banyak sumber belajar lain yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan minat dan bakat murid. Namun saya harus semangat agar bisa menuntun mereka dalam pembelajaran yang dapat mencari dan membangun pemahamannya sendiri. Saya tidak boleh hanya berfokus pada kemampuan kognitif atau pengetahuan saja tetapi juga harus dapat mendampingi murid dalam mengembangkan kemampuan sklill, sosial-emosionalnya maupun budi pekertinya. Dengan memahami filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, saya harus merencanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid dan membantu murid menjadi manusia yang merdeka. Murid sebagai individu yang unik, berbeda satu dengan yang lain berhak mendapat tuntunan yang tepat sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sekarang maupun nanti di masa depan. 

  1. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

  • Yang dapat saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD adalah dengan menyadari bahwa setiap masing-masing murid adalah pribadi yang unik dan istimewa. Mereka memiliki potensi, minat, bakat, serta karakter yang berbeda. Untuk itu saya harus mampu mengenali keunikan tersebut menggali potensi pada diri mereka sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Dengan menerapkan filosofi KHD, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo (Guru harus memberikan contoh yang baik), Ing Madyo Mangun Karso (Guru harus memberikan semangat pada murid), Tut Wuri Handayani (Guru harus memberikan dorongan/menjadikan murid mandiri), sebagai guru saya berupaya untuk menjadi penuntun bagi mereka untuk mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zamannya. Pembelajaran yang saya lakukan di kelas harus berpihak pada murid dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi serta selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti pada setiap kegiatan pembelajaran sehingga nantinya mereka tidak hanya cakap secara intelektual tetapi juga cakap secara sosial-emosional. Saya harus mampu menjadi teladan dalam penanaman nilai budi pekerti, baik dalam bersikap maupun bertutur kata, serta selalu berupaya menerapkan kebiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) dalam keseharian. Dengan menjadi guru berkarakter baik atau akhlakul karimah, saya yakin maka murid pun akan mencontoh sehingga dapat menjadi murid yang berkarakter lebih baik pula. Saya juga harus menjadi guru yang lebih sabar dan ikhlas dalam mendampingi murid, dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka. Tidak perlu memberikan teguran/sanksi yang keras, namun berupaya menjadi pamong bagi murid agar menumbuhkan rasa nyaman bukan rasa takut. Karena guru yang baik itu bukan guru yang ditakuti tapi guru yang disenangi, dan dihormati 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun