Mohon tunggu...
wildan Ihsanuddin
wildan Ihsanuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Peradaban Norbert Elias

14 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 14 Desember 2022   21:04 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya pernah tinggal di salah satu pondok pesantren di sleman, pondok tersebut bernama al qodir. Saya tinggal di pondok pesantren tersebut karena mondok adalah syarat wajib bagi mahasiswa penerima KIP-k. Saat pertama kali mondok saya masih belum mengerti terkait aturan, dan tata krama pondok. 

Di depan kiai saya masih belum menunduk, dan masih memakai sandal saat di dalam pondok, dan juga pakaian masih menggunakan celana Panjang saat sholat berjamaah di masjid pondok. Kemudian setelah beberapa waktu saya mulai mengikuti aturan yang ada dipondok, seperti memakai sarung dalam beraktivitas di dalam pondok, menunduk saat bertemu abah kiai. Hal tersebut saya lakukan karena semua orang di dalam pondok juga melakukan hal tersebut, yang kemudian saya pun mengikutinya. 

Saya menyimpulkan bahwa hal yang saya lakukan seperti memakai sarung dalam beraktivitas di dalam pondok, menunduk saat bertemu abah kiai, hal tersebut merupakan proses pembentukan jiwa baru karena saya tinggal dan hidup di lingkungan baru dan hal tersebut mengalir secara alami. Dari sini saya melihat kegiatan tersebut cocok dengan teori peradaban oleh Norbert Elias dalam teori ini dijelaskan bahwa peradaban merupakan proses pembentukan jiwa individu yang hidup di dalam suatu masyarakat yang menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

 Saya mengenal teori peradaban dari jurnal. Dalam jurnal yang berjudul Sejarah Pemberadaban: Mengenalkan Norbert Elias pada Sosiologi Indonesia menjelaskan peradaban adalah sosialisasi orang orang muda sehingga mereka dapat mengembangkan kekurangan diri. Elias membagi proses pemberdaban menjadi dua. Yang pertama level individu, melalui proses belajar, dari bayi dan anak anak harus menerima apa yang lazim di dalam lingkungan masyarakatnya.

 Ke dua elias berpendapat bahwa tidak ada yang mustahil untuk mengidentifikasi proses proses pemberadaban  sebagai standar perilaku yang diturunkan secara turun temurun. Dalam pemahaman saya peradaban merupakan proses pembentukan jiwa seseorang yang tinggal dan hidup di dalam suatu masyarakat dan menyatu dengan lingkungannya. Jadi apabila kita tinggal di suatu wilayah sejak kecil kita secara otomatis akan mengikuti hal hal yang berlaku di dalam masyarakat. 

Seperti jika saya lahir dari keluarga pondok maka secara alami saya akan melakukan hal hal yang lazim di pondok seperti menunduk saat bertemu kiai, memakai sarung, dan hal tersebut terjadi secara alami. Proses peradaban merupakan suatu aturan (tata krama) yang ada pada masyarakat yang berlangsung secara terus menerus hingga menciptakan sebuah budaya. Secara keseluruhan proses tersebut tidaklah direncanakan secara rasional, hal tersebut mengalir secara alami dan bahkan tidak disadari oleh pelakunya.

Norbert Elias lahir pada 22 juni 1897 di Breslau, waktu itu termasuk wilayah jerman dan kini telah menjadi Warclow, Polandia, dan meninggal pada 1 Agustus 1990 di Amsterdam. Lahir dari pasangan Hermann dan Shopie Elias sebuah keluarga Yahudi kelas menengah. Pada 1918 Elias kuliah di Breslau jurusan kedokteran dan filsafat. Tokoh yang mempengaruh hidupnya adalah Ernst Casirrer.

Referensi:

Novenanto, A. (2011). Sejarah Pemberadaban: Mengenalkan Norbert Elias pada Sosiologi Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun