Ekspresi Wajah: Wajah adalah saluran ekspresi emosi yang kuat. Senyum, kening berkerut, atau mata yang terbelalak dapat memberikan petunjuk tentang perasaan seseorang.
Gestur Tubuh: Gerakan tangan, kepala, atau seluruh tubuh dapat digunakan untuk menyampaikan pesan. Sebagai contoh, mengangkat jari telunjuk untuk menunjukkan sesuatu atau melambaikan tangan sebagai salam.
Postur Tubuh: Cara seseorang duduk atau berdiri dapat mencerminkan sikap atau suasana hati. Sikap tegak bisa menunjukkan kepercayaan diri, sementara bersikap merunduk dapat menandakan ketidaknyamanan.
Kontak Mata: Tingkat kontak mata dapat memberikan wawasan tentang tingkat ketertarikan, kejujuran, atau kenyamanan dalam sebuah interaksi.
Proxemics: Jarak fisik antara individu saat berkomunikasi, seperti jarak dekat atau jarak jauh, dapat memberikan informasi tentang hubungan interpersonal.
Ekspresi Suara (Paralanguage): Ini mencakup elemen suara seperti intonasi, kecepatan bicara, atau volume. Misalnya, suara yang tenang atau bergetar dapat mengindikasikan ketakutan atau kegembiraan.
Pakaian dan Penampilan: Cara seseorang berpakaian dan merawat diri juga dapat menjadi bentuk komunikasi nonverbal, mencerminkan identitas, status, atau selera pribadi.Â
* Empathy and Active Listening:
Membahas pentingnya empati dan pendengaran aktif dalam menciptakan lingkungan di mana individu merasa didengar dan dipahami, mendukung proses pemecahan masalah.
Â
* Negotiation and Conflict Resolution:
Menjelaskan teknik negosiasi dan penyelesaian konflik sebagai elemen penting dalam merancang solusi yang dapat diterima oleh semua pihak terlibat.
Â
Â
Menggambarkan aplikasi nyata dari strategi komunikasi dalam konteks pemecahan masalah, menyoroti keberhasilan kelompok atau organisasi yang menerapkan pendekatan ini.
Â
Â
Â
Menyajikan metode dan latihan praktis yang dapat membantu individu dan kelompok meningkatkan keterampilan komunikasi mereka untuk mendukung pemecahan masalah yang efektif.
Â
Â
Tantangan dan Solusi dalam Komunikasi Pemecahan Masalah:
Â
Mengidentifikasi tantangan umum yang mungkin dihadapi dalam berkomunikasi selama proses pemecahan masalah dan menawarkan solusi konkret untuk mengatasi mereka.
Â
Â
Pentingnya Kolaborasi dalam Konteks Pemecahan Masalah:
Â
Menganalisis bagaimana komunikasi yang mempromosikan kolaborasi memberikan sumbangan substansial terhadap keberhasilan pemecahan masalah, dengan contoh konkret dan temuan penelitian.
Â
Â
Â
Merangkum temuan utama dan menekankan perlunya memprioritaskan pengembangan keterampilan komunikasi sebagai bagian integral dari strategi pemecahan masalah yang sukses.
REFERENSI
Â
Â
Komunikasi antarpribadi: Tinjauan psikologis
Agustinus Supratiknya
PT Kanisius, 1995
Pemecahan Konflik Interpersonal Tenaga Pendidik di Raudhatul Athfal Nurul Huda 1 Langkaplancar
Putri Nurlela Sari, Rohiman Rohiman